Kementan Kenalkan Dunia Pertanian kepada Generasi Z dari SMP IT Qordova

bbpplembang kunjungan SMPIT QordovaLEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di setiap kesempatan selalu mengajak generasi muda untuk peduli dengan pertanian. “Pertanian itu bukan hanya tentang makan. Pertanian itu lapangan kerja. Pertanian itu memperkuat perekonomian suatu daerah, dalam krisis apapun jawabannya pangan kita harus aman,” kata SYL. “Pertanian itu keren!” ucap Menteri Pertanian saat menjelaskan bahwa saat ini pertanian tidak seperti yang dahulu. Pertanian saat ini akan menghasilkan keuntungan berlipat bila menghadirkan smart farming di dalamnya.

Pada kesempatan berbeda Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menjelaskan bahwa pertanian yang memanfaatkan smart farming akan meningkatkan produktivitas. “generasi milenial harus mampu merefleksikan semangat kebangkitan dan kejayaan negara agraris sebagai jalan dan upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia,” ungkap Dedi.

Rabu (26/10/2022), 80 murid SMPIT Qordova Rancaekek Kabupaten Bandung mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Didampingi kepala sekolah dan guru bidang studi, rombongan diterima secara resmi oleh Kepala BBPP Lembang, yang pada kesempatan ini diwakili oleh Sub Koordinator Program dan Kerjasama, Achmad Handyoko.

Kepala Sekolah, Hendi Rochimat, menjelaskan maksud melakukan kunjungan. “Tujuan kami mengajak murid kelas 7 ini untuk mengenal teknologi pertanian khususnya tentang hidroponik sebagai bagian dari pembelajaran mata pelajaran IPA,” kata Hendi.

Peserta dibagi menjadi 2 kelompok. Secara bergantian, peserta mengunjungi berbagai divisi lahan praktik di Inkubator Usahatani BBPP Lembang.

bbpplembang kunjungan SMPIT Qordova1Di Divisi Tanaman Hias, Widyaiswara BBPP Lembang, Ida Farida menjelaskan tentang budidaya tanaman hias kaktus dan sukulen mulai dari menyiapkan media tanam dan penanaman, pengendalian hama dan penyakit, sampai dengan pemeliharaan dan pemasaran. Antusiasme peserta tampak saat mempraktikkan cara menyambung tanaman kaktus.

Dibantu petugas, generasi Z ini satu-persatu mempraktikkan menempel kaktus. Hal yang cukup sulit saat harus merekatkan understam dan kaktus menggunakan karet gelang namun mereka tidak menyerah. Perlahan tapi pasti seluruhnya berhasil melakukan penempelan sebagai bagian dari budidaya tanaman kaktus. Peserta juga praktik budidaya sukulen dengan mudah melalui anakan pada batang dan daun.

Di Divisi Greenhouse aeroponik, rombongan menerima penjelasan dari petugas tentang budidaya sayuran pakcoy menggunakan teknologi hidroponik sistem aeroponik. Sedangkan di Divisi Integrated Farming, petugas menjelaskan pembuatan pupuk kompos memanfaatkan kotoran ternak dan sisa-sisa panen sayuran yang ada di Inkubator Usahatani.

Kegiatan berakhir di Divisi Budidaya Lahan Terbuka, Widyaiswara BBPP Lembang, Fiadini Putri merangkap Manajer Inkubator Usahatani BBPP Lembang, menjelaskan budidaya jagung varietas paragon. Anak-anak tampak antusias dan bergantian praktik pengolahan lahan menggunakan alat mesin pertanian jenis cultivator, lalu membuat bedengan, membuat lubang tanam dengan jarak 20 cm antar lubang menggunakan tugal dan menanam biji jagung satu-persatu.

Salva, perwakilan peserta didik, menyampaikan kesannya di sela-sela kunjungan. “Ternyata bertani itu asyik. Banyak teknik budidaya tanaman yang bisa dilakukan. Tidak harus selalu kotor-kotoran untuk melakukan budidaya tanaman, banyak pilihan. Sungguh pengalaman berharga dan berkesan,” ucapnya semangat.