Kementan Ajak Gen Z Belajar Pertanian, Pupuk Rasa Cinta Sejak Dini
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo senantiasa mendorong generasi muda, khususnya milenial untuk turut membangun sektor pertanian. Menjadi petani milenial, bagi SYL, merupakan bentuk kemanusiaan yang tidak boleh terhalang oleh kondisi apapun, terlebih di tengah ancaman krisis global.
"Petani milenial harus mampu menjadi pilar utama pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan modern," pungkas SYL.
Serupa, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mendorong peran generasi muda sebagai penopang sektor pertanian berkelanjutan. "Sektor pertanian sejauh ini menjadi sektor penyangga ekonomi nasional dalam menghadapi berbagai ancaman krisis dunia," kata Dedi.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, sebagai salah satu UPT pelatihan di bawah komando BPPSDMP turut mendukung hal tersebut. Salah satunya melalui kegiatan kunjungan sebagai bagian dari standar pelayanan publik BBPP Lembang.
Selasa (26/10), BBPP Lembang menerima kedatangan 150 peserta didik SMP Al Muslim, Kabupaten Bekasi. Perjalanan jauh dan melelahkan menuju Lembang, Kabupaten Bandung Barat tidak menyurutkan semangat generasi z ini untuk belajar pertanian.
Peserta berkumpul di halaman packing house BBPP Lembang. Dipandu tim Widyaiswara dan Inkubator Usaha Tani (IUT) peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok akan belajar dan praktik dengan tema berbeda.
Kelompok pertama, beranjak menuju laboratorium kultur jaringan. Di sini peserta diperkenalkan pengembangbiakan vegetatif buatan dengan kultur jaringan. Peserta juga melakukan praktik multiplikasi sederhana.
Di sudut kawasan rumah pangan lestari tampak kelompok lainnya sedang asyik menyimak penjelasan Widyaiswara tentang pembuatan hidroponik dengan wick system. Sistem ini dipilih karena dapat dibuat dengan alat dan bahan sederhana yang mudah ditemui di sekitar lingkungan peserta didik.
Sementara, kelompok ketiga, nampak terkagum dan penasaran melihat koleksi tanaman hias di screen tanaman hias. Kaktus dan sekulen dengan berbagai bentuk menarik minat peserta untuk menjadikan buah tangan di rumah. Peserta juga melakukan praktik menyambung kaktus.
"Saya membeli tiga tanaman kaktus untuk dirawat di rumah. Bentuknya unik dan lucu-lucu," ungkapnya salah seorang peserta yang ditemui di sela-sela kunjungan.
Qaisa Putri, salah satu peserta, menyatakan kepuasannya saat berkunjung ke BBPP Lembang. Menurutnya ini menjadi pengalaman baru bagi dirinya dan teman-teman. Nur Aisyah Yahya, peserta lainnya, juga menambahkan, "pengalaman kali ini menjadi pembelajaran yang bermanfaat".