Komitmen Wujudkan Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, 150 Orang Perangkat Desa Kunjungi BBPP Lembang

Ketahanan pangan berkaitan dengan ketersediaan pangan dan kemampuan untuk mendapatkan sumber pangan. Menghadapi ancaman krisis global, ketahanan pangan menjadi salah satu kunci penopang ekonomi bangsa dari sektor pertanian.

Di era Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, diversifikasi pangan menjadi penting dengan mengoptimalkan potensi dan keragaman sumber daya pangan lokal. Ini menjadi salah satu strategi menjaga ketahanan pangan terutama di tengah pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

bbppl-kunjungankabbogor

“Jadi pangan itu tidak harus beras, kita melakukan juga upaya diversifikasi pangan. Beberapa pangan lokal kita intervensi seperti singkong, talas, dan umbi-umbian lainnya,” ujar Mentan SYL. 

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya peran SDM dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Dedi juga berkomitmen untuk terus mendorong kualitas SDM pertanian.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT pelatihan mendukung penuh visi misi Kementerian Pertanian terutama terkait dengan SDM pertanian. Melalui enam standar pelayanan publik, satu diantaranya merupakan kerjasama, terus dioptimalkan guna memperkaya ilmu pertanian kepada seluruh lapisan masyarakat.

Rabu (5/10) perangkat desa asal Kabupaten Bogor melakukan kunjungan ke BBPP Lembang. Rombongan tiba di kampus BBPP Lembang langsung menuju Aula Catur Gatra. Koordinator Program dan Evaluasi, Koodinator Penyelenggaraan Pelatihan, Koodinator Widyaiswara, dan Sub Koordinator Program dan Kerjasama menyambut hangat kedatangan peserta kunjungan.

“Selamat datang di BBPP Lembang, kami merupakan UPT pelatihan di bawah BPPSDMP dengan komoditas utama hortikultura,” jelas Taufik Lukman, Koordinator Program dan Kerjasama.

Selain agroeduwisata, tujuan utama 150 orang perangkat desa adalah untuk belajar pertanian, terutama belajar langkah-langkah strategis mencapai ketahanan pangan yang menjadi program unggulan di Kabupaten Bogor.

Peserta terbagi menjadi tiga kelompok, masing-masing akan berkeliling ke screen tanaman hias, packing house, dan budidaya tanaman sayuran di lahan terbuka.

Di screen tanaman hias, Ida Farida, Widyaiswara spesialisasi budidaya tanaman menyambut kedatangan peserta. Ida memberikan penjelasan umum tentang budidaya tanaman kaktus dan sekulen.

Pada area packing house, dipandu Dewi Padmisari, Widyaiswara spesialisasi sosial ekonomi, peserta berkeliling dan belajar teknik pengemasan sayuran yang awet dan praktis. Keingitahuan nampak di wajah peserta saat melihat cold storage yang mampu menampung hingga 100 kontainer ukuran sedang. “Daya simpan di dalam cold storage tergantung komoditasnya. Untuk komoditas sayuran daun dapat bertahan hingga tiga hari, dan satu minggu untuk komoditas buah,” terang Dewi.

BBPP Lembang berlokasi di dataran tinggi, Kabupaten Bandung Barat. Selain kaya akan komoditas hortikultura, BBPP Lembang juga menyajikan pemandangan berlatar Gunung Tangkuban Perahu yang ciamik dan menjadi daya tarik agroeduwisata. Setelah puas berkeliling, peserta bersiap melanjutkan perjalanan ke destinasi lainnya di Lembang.

Edi, Kepala Desa Curug, Kecamatan Gunungsindur, menceritakan kesannya pada kegiatan hari ini. “Tadi kami sudah melihat screen dan packing house yang ada di BBPP Lembang. Ini dapat menjadi pembelajaran baru bagi kami, khususnya berkaitan dengan ketahanan pangan yang ingin kami bangun di Kabupaten Bogor,” ungkapnya. DRY/YKO