Mahasiswa Udayana Bali Geruduk BBPP Lembang, Ada Apa?

Sarana pembelajaran pertanian seluas 2,5 hektar yang praktis dan lengkap di BBPP Lembang, menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa dan masyarakat umum untuk belajar teknologi pertanian terkini dan beragam, khususnya tanaman hortikultura.

bbpplembang kunjungan universitasudayana1LEMBANG. Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk saat pandemi covid-19 yang masih melanda seluruh dunia. Selalu disampaikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “Pangan harus selalu tersedia untuk mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia,” jelas SYL.

Pembangunan sektor pertanian membutuhkan SDM berkualitas sebagai penggeraknya. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “SDM yang profesional, unggul dan berjiwa wirausaha menjadi kunci keberhasilan kinerja sektor pertanian,” jelasnya.

Lima belas orang Mahasiswa S2 Program Studi Magister Agribisnis Universitas Udayana Bali melakukan company visit ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Jumat (09/09/2022). Rombongan dipimpin oleh Dekan Fakultas Pertanian dan diterima secara resmi oleh Kepala Bagian Umum BBPP Lembang.

Pimpinan rombongan, Dekan Fakultas Pertanian, I Nyoman Gede Ustriyana, menjelaskan tujuan kunjungan kali ini, “kami membawa mahasiswa S2 Program Studi Magister Agribisnis untuk menambah kompetensi di bidang pertanian secara praktis, tentang budidaya pertanian dan pengolahan hasil pertanian,” jelasnya.

Selanjutnya, dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Udayana Bali dan BBPP Lembang untuk kegiatan kunjungan dan kegiatan pengabdian masyarakat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

bbpplembang kunjungan universitasudayanaRombongan mahasiswa beranjak menuju Inkubator Usahatani (IUT) BBPP Lembang seluas 2,5 hektar untuk melihat langsung praktik pertanian di Inkubator Usaha Tani BBPP Lembang. Di Laboratorium Kultur Jaringan, didampingi petugas laboratorium, mahasiswa diberikan informasi tentang proses perbanyakan tanaman melalui teknologi kultur jaringan dan koleksi tanaman yang ada di laboratorium.

Di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, tampak petugas laboratorium asyik membuat eggrol mocapi, salah satu olahan pangan berbasis pangan lokal. Eggrol ini berbahan dasar tepung mocaf dari olahan singkong. Beberapa mahasiswa S2 tertarik untuk membuat beberapa adonan eggrol setelah diajarkan cara membuatnya oleh petugas. Mereka tampak senang dan puas saat mencicipi olahan pangan ini. “Enak dan renyah ya,” cetus salah satu peserta.

Beranjak ke Screen House Tanaman Hias, rombongan diberikan informasi tentang budidaya tanaman hias sukulen dan kaktus yang cukup mudah proses pemeliharaannya. Beberapa mahasiswa juga membeli koleksi sukulen dan kaktus koleksi yang dimiliki BBPP Lembang. “Saya beli untuk buah tangan keluarga di Bali, istri saya menyukai tanaman hias,” ungkap salah seorang peserta.

Beralih ke zona RPL, rombongan diberi penjelasan tentang budidaya sayuran seledri sistem deep flow technique (DFT). “Pemilihan komoditas ini karena harga jualnya tinggi,” ujar Ari, petugas lapangan.

Kunjungan kali ini berakhir di green house yang sedang membudidayakan melon varietas Glamour menggunakan teknologi hidroponik sistem irigasi tetes.

Sri Utari, perwakilan mahasiswi mengatakan, “Setelah melihat langsung tentang pertanian di BBPP Lembang, banyak hal baru kami peroleh di sini, pertanian hidroponik untuk efisiensi lahan, penggunaan input modern seperti teknologi kultur jaringan, pengolahan hasil pertanian, sangat tepat sebagai sarana edukasi bagi yang berkunjung,” jelas Sri.

“BBPP Lembang tempatnya sangat asri dan nyaman, semoga bisa menginspirasi stakeholder yang berkunjung ke sini terutama generasi milenial untuk mau terjun ke sektor pertanian,” ungkapnya lagi.