Sarasehan Petani Milenial Tahun 2022 Jadi Ajang Gelar Produk Unggulan P4S Binaan Kementan
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian berkomitmen mencetak 2,5 juta petani milenial di seluruh Indonesia yang maju, mandiri, berdaya saing dan berjiwa kewirausahaan. Salah satu upaya mendukung terciptanya 2,5 juta petani milenial tersebut adalah dengan mempertemukan petani milenial, petani dan penyuluh dari seluruh Indonesia untuk berinteraksi secara langsung, berdiskusi dan bertukar pengalaman dalam menjalankan usaha pertanian, pada kegiatan Sarasehan Petani Milenial Tahun 2022.
JAKARTA. Kegiatan Sarasehan Petani Milenial Tahun 2022 mengusung tema Petani Milenial Akses KUR (TANI AKUR) sebagai program unggulan yang inovatif dan kolaboratif dalam penumbuhan wirausaha muda pertanian. Kegiatan ini bertujuan menyediakan ruang bagi petani milenial, petani dan penyuluh untuk dapat berbagi pengalaman dan pemikiran. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mendukung penguatan ketahanan pangan nasional di masa mendatang. Dilaksanakan selama 3 hari mulai 28-30 Agustus 2022 di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Senin (29/08/2022).
“Petani milenial itu harus kreatif dan aktif, jangan mau kalah sama petani kolonial. Yang namanya petani milenial itu punya pergaulan dengan orang-orang baik. Yang saya senang dari petani milenial itu tidak mau kalah. Inilah saatnya kita Gas Pol," jelas SYL pada sambutan pembukaan.
Menurut SYL, kondisi dunia saat ini membutuhkan tangan-tangan kreatif anak muda dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, apalagi Indonesia sebagai negara besar memiliki tanah yang subur dan bisa ditanami apa saja yang dibutuhkan masyarakat dunia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti lebih dari 500 peserta dari berbagai daerah. Menurut Dedi, acara ini meliputi pengenalan seluruh program unggulan Kementan yang inovatif dan kolaboratif dalam menumbuhkan wirausaha muda pertanian.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif petani milenial, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan,” ujarnya.
Pada kegiatan Sarasehan Petani Milenial Tahun 2022 ini, Sembilan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) binaan BBPP Lembang berpartisipasi aktif mengenalkan aneka produk unggulan usahataninya masing-masing di stan pameran yang disediakan. Sembilan P4S yang terpilih yaitu: P4S Terpadu Ikamaja, P4S Sawargi, P4S Astuti Lestari, P4S Kreasikus, P4S Mekar Tani, P4S Sandriana Orchid, P4S Liseli, P4S As-Salam dan P4S Cilangkap Sub-1.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, didampingi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi dan Eselon I lainnya tampak mengunjungi satu persatu stan pameran yang diisi oleh para petani, petani milenial dan pengelola P4S, tidak terkecuali di stan P4S binaan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Didampingi Kepala Balai, Menteri Pertanian dan pejabat Eselon I berkenan mencicipi beberapa produk unggulan P4S seperti dendeng daun singkong produk P4S Sawargi Kabupaten Bandung. Bapak Menteri juga berkenan berdialog dengan para pengelola P4S.
Tintin Rohaeti, Ketua P4S Sawargi Kabupaten Bandung yang bergerak di usahatani padi dan aneka olahan pangan mengatakan, “alhamdulillah di acara ini kami bisa silaturahmi dengan insan pertanian lingkup Kementerian Pertanian dan menjadi ajang promosi produk unggulan kami,” katanya.
Tuti Purwanti, Ketua P4S Sandriana Orchid, mengenalkan aneka produk olahannya yang fokus di minuman tradisional kaya manfaat untuk kesehatan, seperti jahe instan, empon-empon instan, bir pletok instan dan jus belimbing khas Depok.
Astuti, Ketua P4S Astuti Lestari yang bergerak di usahatani agribisnis tanaman hias, disela-sela pameran menceritakan kegiatannya saat ini yang sedang bergerak membina kelompok tani di daerah Cirata Kabupaten Bandung Barat untuk pengembangan Agro Edu Wisata dan pengolahan komoditas unggulan gadung, talas, dan sukun. Astuti juga sedang membina kelompok tani Halu Honey di Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat dengan potensi komoditas bidang peternakan madu. “Harapan saya dengan pengembangan potensi wilayah masing-masing dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakatnya,”ungkap Tuti.
Ketua P4S Kreasikus dari Kabupaten Cirebon, juga menjelaskan aneka produk olahan minuman kesehatan merk Alezi yang diproduksi oleh P4S, seperti rempah kering jahe, kunyit, serbuk jahe, caipo manisan mangga, dan lainnya.
Krisbianto dari P4S Cilangkap Sub-1 menjelaskan kegiatan pelatihan agribisnis puyuh dari hulu hingga hilir memamerkan produk unggulan seperti telur puyuh dan stick tulang puyuh. Ditawarkannya juga pelatihan budidaya puyuh yang menggiurkan dengan keuntungan berlipat hanya membutuhkan 45 hari sudah menghasilkan telur puyuh, penetasan dan pengolahan hasil puyuh. Alumni pelatihan di P4S Cilangkap Sub-1 sudah mencapai 5.000 orang.
Yayat Priyati Ketua P4S Liseli didampingi Duta Petani Milenial, menjelaskan aneka cookies unggulan yang diproduksi. Ada 4 seri cookies yang ditawarkan, diantaranya milk series, chocolate series, sugar series, dan herritage, dengan setiap seriesnya memiliki 8 varian rasa yang berbeda. Ada juga yogurt Liseli yang menjadi unggulan produksi P4S Liseli.