Siapkan Penyuluh Pertanian di Ujung Timur Indonesia yang Kompeten melalui Pelatihan Fungsional
Untuk menyamakan persepsi terhadap tugas dan fungsi, organisasi tata kerja dan tata hubungan kerja penyuluh pertanian dan untuk membangun landasan pada pelaksanaan tugas penyuluh pertanian, diperlukan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan, maka diselenggarakan Pelatihan Fungsional Penyuluh Pertanian. Ini dapat meningkatkan wawasan berpikir dan bertindak secara komprehensif bagi penyuluh pertanian
KEEROM. Salah satu dari enam Standar Pelayanan Publik yang dimiliki oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang adalah kerjasama ketenagaan. Secara kontinue hampir setiap tahun BBPP Lembang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk kerjasama ketenagaan. Kerjasama ini mengundang Widyaisawara BBPP Lembang Spesialiasi Penyuluhan mengajar di pelatihan fungsional yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Papua. Tahun 2022 ini kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Keerom, melalui kegiatan Diklat Alih Kelompok bagi Penyuluh Pertanian.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, ”menjadi penyuluh itu tugas mulia karena menjadi ujung tombak yang ada di garis terdepan. Tugas penyuluh pertanian adalah sebagai seorang komunikator, penyampai pesan dan harapan negara," tutur SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan, “sumber daya manusia adalah tonggak utama pembangunan pertanian. Karenanya Kementan terus menggenjot pengetahuan dan keterampilan SDM pertanian baik petani maupun penyuluh pertanian serta insan pertanian lainnya,” ucap Dedi.
Pelatihan dilaksanakan selama 2 minggu dari 24 Juli – 6 Agustus 2022. Peserta sebanyak 38 orang berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten Keerom, Jayawijaya, Kota Jayapura dan Kabupaten Mimika.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, berkesempatan membuka pelatihan, sekaligus memberikan materi tentang Pengembangan Budaya Kerja dan Kode Etik Penyuluh Pertanian. “Pelatihan ini mengharapkan adanya peningkatan kualitas kinerja aparatur lingkup pertanian yang profesional, amanah, kreatif, proaktif serta responsif dalam pelaksanaan tugas. Tidak hanya didasarkan atas prosedur dan teknik kerja semata, akan tetapi diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas di lapangan melalui implementasi disiplin ilmu pengetahuan, metodologi dan teknik analisis yang tepat sesuai potensi di wilayah kerjanya bagi pemecahan permasalahan usaha tani,” ungkap Ajat.
Selama berlatih, Widyaiswara BBPP Lembang serta Balai Diklat Pertanian (BDP) Sentani dan Keerom, memberikan 12 materi inti yang terdiri dari: Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian, Ketenagaan Penyuluhan Pertanian, Identifikasi Potensi Wilayah dan Agroekosistem, Programa Penyuluhan Pertanian, Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian, Materi Penyuluhan Pertanian, Media Penyuluhan Pertanian, Metode Penyuluhan Pertanian, Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Tani dan Kelembagaan Ekonomi Petani, Evaluasi Pelaksanaan dan Evaluasi Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian serta Pelaporan, Pengembangan Profesi, Pengemasan Data dan Informasi Berbasis Internet.
Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Keerom, Florida Saroy, mengatakan, “Terimakasih kepada BBPP Lembang yang telah bersedia bekerjasama dengan kami untuk melatih penyuluh pertanian kami, sehingga dapat meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian kami, juga sebagai syarat mereka untuk kenaikan pangkat,” jelas Florida.
Siprianus Sulu, salah seorang perwakilan peserta, menyampaikan kesannya mengikuti pelatihan, Jumat (05/08/2022). “Terimakasih kepada Dinas Pertanian Kabupaten Keerom dan BBPP Lembang. Selama 14 hari berlatih, membuka wawasan dan keterampilan kami untuk semakin profesional dalam menjalankan tugas. Semoga kami mampu menjadi penyuluh pertanian yang dapat memberikan perubahan kepada petani di wilayah binaan kami,” ungkapnya