Sorbet Mangga Alternatif Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Hortikultura

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang memiliki 6 Standar Pelayanan Publik (SPP) yaitu kegiatan pelatihan, magang, studi banding dan kunjungan serta pemanfaatan ketenagaan dan sarana dan prasarana

bbpplembang Kunjungan DistanSulselLEMBANG. Dalam rangka penyediaan dan pengembangan sarana pertanian, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan (BBPP) Lembang menyelenggarakan Orientasi Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Hortikultura. Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan petugas dan petani/pelaku usaha mengenai inovasi dan teknologi pertanian, khususnya pascapanen dan pengolahan hasil pertanian yang sesuai dengan Standar Operational Procedures (SOP) dan standar internasional yang mendukung pertanian maju, mandiri dan modern. Selain itu, kegiatan ini untuk mengenalkan inovasi pengemasan (packaging) produk hortikultura yang dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing.

Kamis (04/08/2022), 25 orang penyuluh pertanian, petani dan pelaku usaha di wilayah Kabupaten Sinjai, Takalar, Makassar dan Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan melakukan kunjungan ke BBPP Lembang. Rombongan langsung diarahkan ke Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, diterima langsung oleh Widyaiswara Utama Spesialisasi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian, Saptoningsih, beserta tim. Widyaiswara memberikan materi tentang peningkatan nilai tambah produk buah mangga yang diolah menjadi sorbet mangga.

Pengolahan hasil pertanian bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk dan memperpanjang masa simpan produk,” jelas Saptoningsih. “Salah satu cara memberikan nilai tambah pada komoditas pertanian, misalnya buah-buahan, adalah mengolahnya menjadi sorbet. Sorbet adalah cemilan sejenis es krim atau gelato yang sedang ngetrend saat ini, namun untuk sorbet tidak ditambahkan susu, komposisinya hanya daging buah mangga, gula, dan tepung maizena. Disini kami akan berbagi cara mengolah buah mangga menjadi sorbet,” katanya.

bbpplembang Kunjungan DistanSulsel1Saptoningsih pun menjelaskan proses pembuatan sorbet. Sembari memperhatikan proses pembuatan sorbet, peserta diberikan kesempatan untuk tanya jawab. “Pilih jenis buah mangga yang memiliki aroma kuat menyengat seperti mangga kweni, tambahkan air, tepung maizena, lalu kita lembutkan dengan blender. Selanjutnya dimasak diatas api kecil selama 10 menit hingga mendidih dan mengental, dinginkan di dalam freezer selama 24 jam dan nantinya akan mengembang, keluarkan lalu diblender serta tambahkan SP sebagai pengemulsi agar adonan lumer, lalu sorbet dikemas dan diberi label, dinginkan ulang dan siap dikonsumsi,” demikian penjelasan Saptoningsih.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok saat mempraktikkan pembuatan sorbet. Terlihat antusiasme peserta saat mempraktikkan tahapan demi tahapan pembuatan sorbet.

Akmal Amir, Koordinator Jabatan Fungsional Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, menyampaikan, “terimakasih atas bimbingan BBPP Lembang. Kami bisa mengenal dan mempraktikkan langsung olahan mangga menjadi sorbet,” jelas Akmal. “Kami antusias sekali mengikutinya karena di wilayah kami masih sedikit memahami pengolahan aneka komoditas pertanian dan semoga bermanfaat untuk dikembangkan di wilayah kami masing-masing” ujarnya.

Peserta lalu diajak berkeliling Inkubator Usahatani (IUT) BBPP Lembang, diantaranya diperkenalkan budidaya tanaman melon menggunakan teknologi hidroponik sistem irigasi tetes. Diskusi pun mengalir mempertanyakan seputar proses budidaya, pemeliharaan, dan waktu panen buah melon antara peserta dan petugas sarana dan prasarana IUT BBPP Lembang.

Lokasi kunjungan selanjutnya adalah sayuran lapangan yang saat ini sedang ditanami aneka sayuran daun seperti selada, bayam, juga cabai merah dan brokoli. Terakhir, peserta diajak mengenal budidaya tanaman hias kaktus dan sukulen di screen house tanaman hias. Petugas menjelaskan tentang media tanam, proses pemeliharaan dan teknik penempelan kaktus dan sukulen.