Ini Cara Kementan Tumbuhkan Rasa Cinta Pertanian Sejak Dini
Semangat dan keceriaan nampak terpancar di wajah siswa/i SD Negeri 2 Kayuambon kala memasuki area Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Didampingi kepala sekolah dan guru, 83 orang siswa kelas 6 ini berkunjung dalam rangka belajar pertanian khususnya perkembangbiakan tanaman.
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPDSDMP) tengah mengembangkan berbagai strategi dalam mem-branding pertanian menjadi idola di kalangan anak muda. Mulai dari pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, penumbuhan wirausaha muda pertanian (PWMP), Duta Petani Millenial dan Duta Petani Andalan (DPM/DPA).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kerap menggaungkan pentingnya peranan generasi milenial dalam menyongsong pertanian di masa depan.
“Ke depan secara perlahan, saya harapkan jumlah petani milenial lebih besar. Pemerintah daerah, gubernur dan bupati harus mendukung tumbuhnya petani milenial,” katanya. Saat ini diperkirakan jumlah petani milenial hanya 20 persen dan 80 persen adalah petani usia lanjut.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, juga menambahkan, “petani milenial perlu terus dibekali kemampuan manajerial, agenda intelektual, dalam rangka terus meningkatkan kapasitas, dan meningkatkan kolaborasi. Regenerasi petani tentu menjadi suatu keniscayaan yang turut berkontribusi untuk kemajuan pertanian Indonesia”.
Menindaklanjuti hal tersebut, BBPP Lembang turut berkomitmen dalam regenerasi petani milenial. Pendidikan pertanian sejak dini tengah dilakukan melalui berbagai metode. Salah satunya dengan memberikan akses pembelajaran kepada masyarakat melalui kunjungan ke BBPP Lembang.
Rabu (3/8), BBPP Lembang menerima kunjungan siswa/i SD Negeri 2 Kayuambon. Kedatangan rombongan disambut hangat di Aula Catur Gatra.
Dadang Sukmana, Kepala SD Negeri 2 Kayuambon berharap selain mendapat ilmu dan pengalaman, kunjungan kali ini dapat membuat siswa/i lebih mudah memahami pelajaran yang didapat di kelas.
Lebih lanjut, Taufik Lukman, Koordinator Program dan Kerjasama menyambut baik kedatangan rombongan. Taufik juga berharap kunjungan kali ini dapat memperkenalkan dan memupuk rasa cinta pertanian sejak dini kepada seluruh siswa.
Dipandu Abd. Rohim, Widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi budidaya tanaman, siswa diajak merenungi perjalanan panjang perjuangan tanaman menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan umat manusia. Abd Rohim memberikan ilustrasi perjalanan panjang kentang dan padi mulai dari penanaman hingga dapat dikonsumsi. Dirinya berpesan “dalam setiap makanan yang kita konsumsi ada jerih payah bapak dan ibu petani yang harus kita hargai”.
Setelah menerima materi, siswa dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok berkunjung ke lima titik di BBPP Lembang.
Pada laboratorium kultur jaringan, siswa belajar pembiakan vegetatif dengan metode kultur jaringan. Sementara pada screen aeroponik dan irigasi tetes, siswa dapat melihat salah satu tahapan penanaman dengan sisteam aeroponik dan irigasi tetes.
Kawasan rumah pangan lestari (KRPL) juga menjadi salah satu titik kunjungan. Di sini siswa dapat meilhat model penanaman hidroponik dengan sistem NFT, DFT, dan aeroponik.
Di lahan budidaya sayuran dan tanaman buah, siswa diperlihatkan praktik perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara mencangkok, menyambung, menempel pada tanaman jeruk dan stek pada tanaman tin. Siswa juga diajak membedakan benangsari dan putik pada bunga stroberi dan bunga kopi.
Terakhir, di area screen tanaman hias, siswa dapat melihat berbagai macam kaktus dan sekulen. Petugas screen juga memberikan contoh pembiakan vegetatif dengan menyambung kaktus atau lebih dikenal dengan grafting.
Laura Cinta, salah satu siswi, mengungkapkan kesannya. “Tadi kami sudah berkeliling dan melihat berbagai jenis tanaman dan cara perkembangbiakannya. Asyik banget, ini menjadi salah satu pengalaman baru bagi saya dan teman-teman,” katanya.
Di sela-sela mendampingi kunjungan siswa, wali kelas 6A dan kelas 6B, Mildawati dan Siti Muhdiati, menyampaikan kesannya, "kegiatan ini merupakan program outing pembelajaran tema 1 tentang Selamatkan Makhluk Hidup materi Perkembanganbiakan Tumbuhan. Berharap melalui kegiatan ini, siswa lebih mudah dan cepat memahami materi di kehidupan nyata, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna," tegas keduanya dengan kompak. DRY/YKO