Semangat Calon Purnabakti Bank Jateng Belajar Pertanian di BBPP Lembang

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian terus berkomitmen meningkatkan kapasitas SDM pertanian, baik aparatur maupun non aparatur. Berbagai sarana dan media pembelajaran dioptimalkan dalam mencetak SDM pertanian yang unggul dan berdaya saing.


Sebagai UPT Pelatihan di bawah komando BPPSDMP, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang senantiasa berkontribusi aktif dalam mendukung program-program Kementerian Pertanian.

Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “Pertanian dengan memanfaatkan teknologi akan mampu mewujudkan visi Indonesia maju, tentunya ini semua membutuhkan peran SDM pertanian yang menggerakkan teknologi pertanian tersebut,” ujar SYL. “Karenanya, Kementerian Pertanian berkomitmen kuat membangun SDM pertanian, mewujudkan pertanian yang Maju, Mandiri, Modern,” ucapnya.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “Pertanian itu harus bisa menghasilkan uang, itulah agribisnis. Agribisnis membutuhkan on-farm dan off-farm yang saling mendukung, dan teknologi pertanian memainkan peran penting di sana,” ujar Dedi.

Di pertengahan tahun 2022, BBPP Lembang masih dipercaya menjadi salah satu wadah belajar pertanian bagi berbagai kalangan. Salah satunya rombongan pegawai Bank Jateng yang menyambangi BBPP Lembang pada Kamis (28/7).

Rombongan terdiri dari 43 karyawan yang tengah memasuki masa persiapan pensiun. Semangat calon purnabakti sangat terlihat saat memasuki area BBPP Lembang.

Kepala Bagian Umum dan Sub Koordinator Program dan Kerjasama menyambut kedatangan rombongan di Aula Catur Gatra.

“Selamat datang di BBPP Lembang. Kami merupakan salah satu UPT pelatihan dengan komoditas utama hortikultura,” kata Yullyndra. Sambutan dilanjutkan dengan pengenalan dan pemutaran profil balai.

Hendra Gunawan, Widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi budidaya tanaman, mengisi materi praktik pembuatan sistem hidroponik. Praktik dilakukan dengan alat dan bahan sederhana yakni pipa paralon sebagai media utama dalam pembuatan sistem hidroponik. Tampak para peserta penasaran dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang metode hidroponik. Selain mudah, instalasi hidroponik dapat dibuat tanpa perlu lahan yang luas seperti penanaman konvensional dengan tanah.

Lebih dalam, Dewi Padmisari dan Ros Ros Rosdiantini, mengajak peserta membuat media tanam menggunakan campuran kokopit dan arang sekam. Berlokasi di screen house otomatis, peserta belajar cara membuat media tanam dan memilih benih yang baik.

Sebagai penutup, peserta diajak berkeliling area BBPP Lembang. Mulai dari screen house hingga lahan konvensional.

Supriadi, salah satu peserta menyampaikan kesannya. “Kami telah belajar banyak hari ini, mulai dari cara membuat instalasi hidroponik hingga membuat media tanam. Harapannya setelah kunjungan hari ini kami dapat mempraktikannya di rumah masing-masing,” katanya. DRY/YKO