Kementan Perkuat Pengelolaan Keuangan Penyuluh dan Staf Lapangan IPDMIP
Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP), merupakan program pemerintah yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB) dan International Fund for Agriculture Development (IFAD).
Program ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat di wilayah Daerah Iirigasi (DI) dengan melibatkan tiga instansi pemerintah yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, dan Kementerian Pertanian.
Kerjasama antara Kementerian Pertanian dan IPDMIP terus berlangsung. Melalui program ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian secara teknis dan non teknis.
Seperti yang dikemukakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
“IPDMIP bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian di daerah irigasi. Dan tentunya juga peningkatan pendapatan petani yang ujung-ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan petani,” katanya.
Lebih lanjut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan beberapa alasan yang membuat IPDMIP penting untuk dijalankan.
“Ada tiga hal yang menjadi dasar mengapa program IPDMIP penting dijalankan. Pertama, karena IPDMIP mendukung peningkatan produksi pertanian dalam mencapai ketahanan pangan, Kedua IPDMIP mendukung penguatan kelembagaan pengelola pertanian beririgasi, dan Ketiga peningkatan infrastruktur irigasi yang lebih produktif dan manajemen yang berkelanjutan,” tuturnya.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, sebagai salah satu UPT di bawah komando BPPSDMP turut menyukseskan program tersebut.
Sebanyak 30 orang penyuluh dan staf lapangan asal Purwerejo dan Banyumas mendapatkan kesempatan berlatih di kampus Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada Senin (25/7).
Kehadiran mereka dalam rangka mengikuti Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan bagi Penyuluh dan Staf Lapangan Tingkat Lanjut IPDMIP Angkatan 12. Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari pada 25-27 Juli 2022.
Sebagai informasi, sebelumnya para peserta telah mengikuti pelatihan sejenis tingkat dasar.
Pada pelatihan tingkat lanjut kali ini peserta mendapat empat materi inti yang terdiri dari: Menabung secara Berkelompok, Penumbuhan dan Pengembangann Kegiatan Simpan Pinjam, Pengelolaan Keuangan Simpan Pinjam dan Pembiayaan Income Generating, dan Pembiayaan Rantai Nilai. Fasilitator terdiri dari Widyaiswara BBPP Lembang dan praktisi dari Bank BJB.
Materi tingkat lanjut ini bertujuan sebagai penguatan kemampuan individu pada kelompok tani dalam hal menabung dan mengelola keuangan kelompok.
Seperti pada materi Pembiayaan Rantai Nilai, dijelaskan tentang maksud dari pembiayaan rantai nilai serta isu-isu kunci, kesepakatan kerjasama dan jenis kontrak pada pembiayaan multi pihak, serta uraian mengenai pengertian dan tata kelola pembiayaan resi gudang.
Pada materi ini pembelajaran menggunakan metode ceramah dan dilanjutkan dengan diskusi kelompok.
Setelah tiga hari berlatih, Nanang Gunawan, salah satu peserta asal Pandeglang menyampaikan kesannya.
Menurutnya pelatihan tingkat lanjut ini sangat bermanfaat sebagai penguatan dari materi yang didapat pada pelatihan tingkat dasar “Pelatihan yang kami dapat sejak tingkat dasar dan tingkat lanjut saat ini sangat berkesan dan bermanfaat.
Materi tidak hanya bermanfaat sebagai modal kami untuk mengajar nanti, namun juga dapat diterapkan bagi diri kami sendiri dan kelompok binaan,” katanya.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, seluruh peserta akan mengadakan pelatihan literasi dan edukasi keuangan bagi kelompok petani di wilayah binaan masing-masing. Target sebanyak 1000 orang petani yang akan dilatih dalam satu wilayah IPDMIP. DRY/YKO