Kementan Cetak SDM Pertanian Melek Keuangan Lewat PLEK IPMDIP

Kementerian Pertanian terus mendorong peran aktif penyuluh dan staf lapangan dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian. Salah satunya melalui program Integrated Participatory Development Management of Irrigration Program (IPDMIP) di bawah koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).


Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa IPDMIP harus dioptimalkan dalam mendukung program pembangunan pertanian.

“Program IPDMIP diharapkan menjadi salah satu program andalan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengubah perilaku petani,” kata Mentan SYL.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsyi juga mendukung pernyataan tersebut.

“Program IPDMIP bertujuan untuk meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan pertanian di daerah irigasi,” ujar Dedi.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menjadi salah satu UPT pelatihan yang melaksanakan program tersebut. Bekerjasama dengan Pusat Penyuluhan Pertanian, BBPP Lembang menyelenggarakan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) bagi Penyuluh dan Staf Lapangan Tingkat Dasar IPDMIP Angkatan 8.

Pelatihan ini bertujuan untuk melatih para penyuluh dan staf lapang dalam hal pengelolaan keuangan terutama di tingkat rumah tangga petani.

Dilaksanakan selama tiga hari efektif pada 19-21 Juli 2022 pelatihan diikuti oleh 30 orang penyuluh dan staf lapangan asal Jember dan Barito Kuala.

Selama berlatih peserta mendapat materi yang disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Lembang dan narasumber dari Himbara.

Adapun materi yang diperoleh yaitu: Pengenalan Produk dan Layanan Keuangan; Pembiayaan Pertanian; Pengelolaan Keuangan Usaha Tani; Pencatatan Konsolidasi Usaha Tani; Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga; dan Penjelasan Metodologi PLEK bagi Ketua Kelompok Tani dan Rencana Tindak Lanjut.

Metode yang digunakan yakni pendidikan orang dewasa (POD) yang meliputi ceramah, diskusi/tanya jawab, simulasi dan praktik.

Setelah berlatih, para penyuluh dan staf lapangan bertanggung jawab untuk kembali melatih petani di kelompok tani binaannya sebagai tindak lanjut pelatihan ini. Pelatihan yang akan dilakukan juga berfokus pada pengelolaan keuangan, khususnya di tingkat rumah tangga petani.

Ajat Jatnika, Kepala BBPP Lembang, berpesan pelatihan ini menjadi bekal bagi penyuluh untuk dapat menyampaikan kembali kepada para petani.

“Pengelolaan keuangan menjadi penting untuk dikuasai, dimulai dari tingkat rumah tangga petani. Jika sudah menguasai pengelolaan keuangan, diharapkan petani mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan efisien,” kata Ajat saat menutup pelatihan.

Ganis Nomita Sopa, penyuluh asal Kabupaten Barito Kuala menyatakan, “pelatihan ini sangat bermanfaat, tidak hanya bagi petani, namun juga bagi kami para penyuluh agar lebih terbiasa melalukan pengelolaan keuangan mulai dari hal yang sederhana, seperti pencatatan pemasukan dan pengeluaran”.YKO/DRY