PASCA PANEN BUNGA POTONG

bbppl-bungapotPerkembangan bisnis bunga potong meningkat dengan cukup pesat dari waktu ke waktu, hal ini menunjukkan bahwa usaha dibidang ini memang cukup menguntungkan. Konsumen bunga potong pada umumnya restoran, kantor dan hotel yang memerlukan bunga segar dalam dekorasinya, selain tentu saja masyarakat yang melaksanakan pesta pernikahan dan acara-acara lainnya.

            Tidak semua bunga dapat dijadikan sebagai komoditas bunga potong yang diperdagangkan karena ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu : (1) bentuk dan warnanya indah, (2) mulus, bersih dan tidak bernoda, (3) baunya wangi dan tidak menyengat, (4) bunga dapat bertahan lama setelah dipotong, (5) tangkai bunga cukup panjang dan kuat, (6) bunga tidak mudah rusak dalam pengepakan serta (7) tanaman mudah berbunga tanpa mengenal musim. Jenis bunga potong yang populer di Indonesia diantaranya: krisan, mawar, gerbera, anggrek dan anthurium.

            Seperti produk hortikultura lainnya, pada umumnya bunga potong mudah mengalami kerusakan dan memiliki umur simpan yang pendek. Penyebab kerusakan bunga potong adalah karena proses respirasi, proses penuaan, kehilangan air dan kelembaban, serangan hama dan penyakit, akumulasi etilen serta penanganan pasca panen yang kurang memadai.

            Proses panen dan penanganan pasca panen bunga potong bertujuan terutama untuk memperlambat proses respirasi dan transpirasi, memperkecil akumulasi etilen dan mencegah serangan hama penyakit dari produsen sampai konsumen. Kerusakan hasil bunga potong yang sering timbul seperti layu, patahnya batang dan daun serta lepasnya bunga dapat dikurangi dengan pasca panen yang baik sehingga produk mempunyai fase/masa segar (vase life) atau daya simpan yang lama.

           

Kesegaran Bunga Potongbbppl-bungapot1

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran bunga potong setelah panen adalah :

1.        Kemekaran Bunga

Bunga sebaiknya dipanen pada saat bunga tidak mekar secara sempurna atau penuh, jangan pula saat kuncup belum membuka. Hal tersebut berhubungan dengan cadangan makanan yang dimiliki oleh bunga. Bunga yang dipanen ketika mekar penuh dikhawatirkan dalam perjalanan dapat terjadi percepatan pembusukan mahkota kemudian terjadi kemunduran lebih cepat. Bunga yang dipanen terlalu awal dikhawatirkan dapat membuka karena kekurangan cadangan makanan.

2.        Persediaan Makanan

Bunga potong memiliki cadangan makanan berupa karbohidrat dan gula yang disimpan dalam tangkai, daun dan petal yang akan digunakan dalam pembukaan kuntum bunga. Gula yang ditambahkan dalam larutan perendam tangkai bunga potong dapat membantu memasok karbohidrat yang hilang akibat respirasi.

3.        Cara Panen

Cara panen bunga potong yang benar dapat menghindari kerusakan yang dapat mempercepat atau memperpendek masa segar bunga.

4.        Suhu

Respirasi bunga akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu. Perlakuan pendinginan dapat memperpanjang masa segar bunga.

5.        Suplai Air

Bunga yang telah dipotong memerlukan air untuk melakukan proses respirasi, oleh karena itu merendam tangkai bunga ke dalam air/larutan akan memperpanjang masa segar bunga potong.

6.        Penyakit Tanaman

Kondensasi air pada bunga maupun daun mengundang penyakit yang dapat merusak tanaman sehingga masa segarnya berkurang. Mengelola lingkungan di sekitar bunga secara tepat merupakan pencegahan terbaik bagi serangan penyakit.

 

bbppl-bungapot2Panen Bunga Potong

            Hal pertama yang harus diperhatikan adalah : panen bunga harus dilakukan pada saat yang tepat yaitu tingkat kematangan bunga sudah optimal sesuai dengan standar masing-masing jenis bunga. Bunga yang dipanen terlalu muda akan sukar mekar kecuali bila mendapat perlakuan khusus yang memerlukan biaya tambahan, namun bila panen bunga terlalu tua, maka vase life bunga akan lebih pendek.

            Panen bunga sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar jam 06.00-08.00 karena kandungan air dan makanan di dalam bunga masih cukup, hal ini terlihat dari kesegaran bunga. Panen bisa dilakukan dengan tangan, menggunakan gunting atau pisau tajam, karena bila gunting atau pisau yang digunakan tumpul akan mengakibatkan batang yang ditinggalkan memar sehingga jaringannya rusak serta mudah dimasuki oleh penyakit. Hasil panen bungatidak boleh diletakkan langsung di atas tanah agar tidak terkontaminasi hama dan penyakit.

 

Pasca Panen Bunga Potong

            Tahapan penanganan pasca panen bunga potong adalah sebagai berikut :

1.    Pengumpulan Bunga

Bunga yang telah dipotong langsung dikumpulkan dalam wadah yang sesuai dengan jenis bunga. Wadah tersebut harus disimpan pada tempat yang teduh dan aman, juga terhindar dari percikan air atau kotoran sehingga terhindar dari kerusakan yang dapat menurunkan kualitas bunga.

2.    Pengangkutan ke Tempat Sortasi

Pengangkutan bunga yang telah dikumpulkan ke tempat sortasi harus dilakukan secara hati-hati dan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak agar terhindar dari resiko kerusakan atau patah. Bila waktu sortasi masih lama, sebaiknya pangkal tangkai bunga direndam dulu dalam bak berisi air bersih agar bunga tidak cepat layu.

3.    Sortasi dan Grading

Pemisahan bunga hasil panen menurut jenis dan warna bunga dilakukan di atas meja. Bunga diperiksa satu persatu untuk melihat tingkat kemekaran bunga, keaadaan tangkai bunga yaitu panjang pendeknya, lurus atau bengkok, besar kecilnya, ketegarannya serta kebersihan daunnya. Bunga dipisahkan menurut kelasnya (grading) sesuai dengan jenis bunganya.

4.    Pengikatan Bunga

Umumnya bunga potong yang telah digrading kemudian diikat dalam kelompok menggunakan tali atau karet dengan jumlah sesuai jenis bunganya, namun beberapa jenis bunga misalnya anggrek dan anthurium biasanya tidak diikat dalam kelompok.

5.    Pembungkusan

Pembungkusan bertujuan untuk menjaga bunga agar terhindar dari kerusakan sehingga kualitas bunga tetap terjaga. Setelah diikat bunga harus segera dibungkus dengan kertas atau plastik sesuai dengan jenis bunganya.

6.    Perendaman dengan Larutan

Tanpa pengawetan, kehilangan produksi bunga akibat layu dan faktor lainnya bisa mencapai 30-60%. Larutan pengawet bertujuan memperpanjang umur bunga potong dan mengurangi kerusakan bunga selama penanganan dengan merendam pangkal tangkai bunga potong ke larutan tersebut. Hal yang perlu dilakukan dengan pengawetan antara lain : menambahkan nutrisi (makanan) berupa gula dalam larutan, menambah keasaman air dengan asam sitrat atau zat asam lain sehingga pH larutan berkisar pada 3,5-4,5 karena pada keadaan tersebut bunga potong secara maksimum menyerap air,  menambah antibiotik untuk menghambat perkembangan mikroba pembusuk.

7.    Penyimpanan

Penyimpanan sementara dilakukan dalam jangka waktu pendek yaitu kurang dari satu hari, bunga bisa disimpan dalam suhu ruang dengan merendam pangkal tangkainya di dalam bak berisi air bersih. Penyimpanan untuk persediaan (stok) dilakukan untuk jangka waktu agak lama, bisanya untuk hari-hari besar. Penyimpanan dalam jangka waktu agak lama harus dilakukan di dalam ruangan berpendingin (cold storage) dengan suhu sekitar 2-5o C dan kelembaban udara tinggi yaitu sekitar 90%.

8.    Pengepakan

Pengepakan dilakukan untuk pengiriman ke tempat penjualan, bunga dikemas dalam kardus/karton atau kontainer plastik sesuai dengan panjang maksimal bunga sehingga bunga bisa diatur dengan rapi dan tetap terjaga kualitasnya. Bila menggunakan kardus, setelah bunga selesai dimasukkan ke dalam kardus, kardus harus ditutup dan dikuatkan dengan menggunakan lakban sampai kardus menjadi rapi. Bila menggunakan kontainer plastik, setelah bunga tersusun penuh cukup ditutup menggunakan kertas koran agar bila kontainer ditumpuk, bunga tidak rusak.

9.    Fumigasi

Fumigasi merupakan perlakuan dengan memberikan gas beracun untuk membunuh hama tanaman, namun hanya dilakukan bila bunga tersebut akan diekspor dan negara tujuan mengharuskan perlakuan fumigasi karena perlakuan ini dapat menurunkan masa segar bunga.

10.    Pengiriman ke Tempat Penjualan

Kardus atau kontainer yang berisi bunga disusun secara rapi di dalam mobil boks yang mempunyai pengatur suhu ruangan dengan suhu sekitar 12o C yang diusahakan tetap stabil selama perjalanan. Setelah kardus atau kontainer bunga diturunkan, bunga segera dikeluarkan lalu ujung tangkai bunga dipotong dan diletakkan tegak di dalam ember berisi air.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

DirektoratPenangananPascaPanen. 2006. Pedoman Penanganan Pasca Panen Tanaman

        Hias. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Jakarta.

 

Dr. Ron Porat. 2003. Postharvest Handling of Cut Flowers. Dept. of Postharvest Science of

        Fresh Porduce ARO. Israel.

 

Reid, MS dan CZ. Jiang. 2012. Postharvest Biology and Technology of Cut Flowers and

        Potted Plants. John Wiley and Sons, Inc. California.