UPT Pelatihan Kementan Praktikkan Agribisnis Kopi ke Petani Kabupaten Bandung Barat
BANDUNG BARAT – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui UPT Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Konsultasi Agribisnis Keliling (KAK), Rabu (3/9/2025), di BP3K Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dalam kegiatan yang dihadiri 30 orang anggota kelompok tani dari 14 desa di wilayah Kecamatan Cipongkor, salah satu yang dijelaskan BBPP Lembang adalah seputar budidaya kopi.
Dalam kesempatan terpisah,.Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian adalah sektor yang penting. Karena, pertanian menyediakan pangan bagi manusia.
"Jika tidak ada pangan maka tidak ada kehidupan. Tanpa pangan, negara bisa bubar sehingga sangat penting kita jaga pangan," kata Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan hal terpenting untuk meningkatkan pertanian adalah dengan meningkatkan kualitas SDM.
“Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP juga terus mengupayakan peningkatan SDM di bidang pertanian," kata Santi.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan pihaknya membangun dan mengembangkan Konsultasi Agribisnis sebagai salah satu standar pelayanan di Balai Besar Pelatihan.
Ajat menjelaskan, BBPP Lembang berkomitmen kuat meningkatkan kompetensi SDM pertanian.
“Salah satu pelayanan publik yang kami laksanakan mendukung kompetensi SDM pertanian melalui Konsultasi Agribisnis. Ini upaya kami dalam pengembangan inkubator agribisnis sebagai pendukung penyelenggaraan pelatihan," tutur Ajat.
Sementara kegiatan KAK kali ini dihadiri widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi budidaya pertanian dan pascapanen pengolahan hasil pertanian. Selain itu, hadir petugas dari Inkubator Agribisnis dan pengelola perpustakaan BBPP Lembang.
Salah seorang peserta pembudidaya jagung dan rencana akan menanam kopi, menanyakan tentang budidaya kopi yang diawali dengan pemilihan dan perlakuan bibit kopi yang baik sehingga saat ditanam nantinya akan menghasilkan tanaman kopi yang berkualitas tinggi.
Widyaiswara spesialisasi budidaya menjelaskan mulai dari pengolahan lahan, penentuan lubang tanam, penanaman, dan pemeliharaan tanaman kopi.
Peserta lainnya, yaitu penyuluh swadaya, menanyakan alternatif budidaya tanaman sayuran di lahan seluas 300m2 di lingkungan pesantren di Kecamatan Cipongkor yang dapat menjadi aktivitas menguntungkan bagi santriwan santriwatinya.
Widyaiswara menjelaskan berbagai alternatif jenis komoditas pertanian baik sayuran dan tanaman buah serta cara budidayanya baik konvensional maupun hidroponik.
Sementara itu, widyaiswara spesialisasi pascapanen dan pengolahan hasil pertanian memberikan solusi alernatif pengolahan limbah kopi. Limbah kulit kopi dapat diolah menjadi briket.
Briket kulit kopi adalah bahan bakar padat alternatif yang dibuat dari limbah kulit kopi yang telah diproses melalui karbonisasi (diarangkan) kemudian dicampur dengan perekat tepung kanji dengan perbandingan 1 kg limbah kulit kopi dicampurkan dengan 100 gram tepung kanji dan air panas.
Setelah itu dicetak dan dikeringkan dan briket siap dimanfaatkan menjadi bahan bakar seperti arang dan bisa dipasarkan ke penjual sate atau industri lainnya yang memerlukannya.
Proses pengolahan kulit kopi menjadi briket ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah organik sehingga ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sehingga dapat menjadi energi alternatif, dan menciptakan potensi ekonomi karena memiliki nilai jual.
Dijelaskan pula proses pengolahan biji kopi hingga menjadi bubuk kopi. Beberapa teknik menyeduh kopi juga dikenalkan berikut alat seduhnya, seperti V60, espresso, french press, vietnam drip, siphon.
Widyaiswara menjelaskan dengan cara pengolahan kopi hingga menjadi secangkir kopi, akan menghasilkan keuntungan berlipat.
Peserta pun bersama-sama mencicipi olahan kopi khas BBPP Lembang, yaitu varietas kopi arabica yang diseduh dengan metode french press kopi.
“Rasanya sempurna sekali, ada asamnya dan juga terasa pahitnya," ucap salah seorang peserta.
Lilim, Ketua Kelompok Tani Bumi Lestari Jaya Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor, menyampaikan rasa bahagianya bisa ikut kegiatan Konsultasi Agribisnis Keliling yang dilakukan oleh BBPP Lembang dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bandung Barat.
“Saya baru mulai menanam kopi yang dibarengi dengan menanam jagung sehingga saat tadi menanyakan bagaimana budidaya kopi, sangat jelas disampaikan oleh widyaiswara BBPP Lembang. Penjelasannya juga ditunjang adanya buku-buku berkaitan dengan agribisnis kopi yang dibawa di mobil KAK ini," katanya.
“InsyaAllah Ilmu budidaya kopi yang disampaikan akan saya sampaikan kepada anggota kelompok tani saya sehingga insyaAllah ilmunya bermanfaat bagi kelompok tani kami dan juga secara umum bagi masyarakat di Kecamatan Cipongkor," ucap Lilim.