Pemimpin dan STAF
PEMIMPIN DAN STAFF
(Pemimpin berdasar tuntunan Islam)
Anda ingin menjadi seorang pemimpin yang sukses?? Anda membaca artikel yang tepat saat ini. Disini kita akan mendapat pencerahan rohani tentang Pemimpin yang Baik Menurut Islam. Hirarkinya sorang pemimpin haruslah memiliki bawahan atau yang banyak kita kenal sebagai staf. Staf ini nantinya yang akan membantu dan menunjang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya.
Tapi bukan itu yang kita bicarakan saat ini. Seorang pemimpin wajib memiliki staf, tetapi staf disini bukanlah bawahan atau pelaksana tugas pimpinan tetapi staf disini adalah cerminan dari Rasulullah SAW dimana seorang pemimpin haruslah seperti Rasulullah yang memiliki sifat (STAF) = Siddiq, Tabligh, Amanah dan Fatonah. Itu semua adalah syarat wajib yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Seorang pemimpin yang jujur pasti akan memberikan sesuatu yang terbaik bagi rakyatnya. Jujur disni dalam arti baik perkataan maupun perbuatan. Maka dari itu sebagai pemimpin harus pandai memelihara setiap ucapan dan perkataan sehingga pemimpin tersebut dapat dipercaya.
Itulah sebabnya pemimpin yang disegani dan dihormati bukanlah karena simbol-simbol kepangkatan, kedudukan, dan kekayaan, tapi kejujurannya. Apabila rakyat takut karena kekuasaan dan kekayaan maka rakyat terpaksa dan dipaksa untuk melakukan sesuatu seperti diinginkan oleh penguasa. Apabila ada seorang pemimpin yang merasa sudah tidak mampu lagi berbuat jujur, maka wajib bertanya kepada hati nuraninya apakah saya masih pantas untuk menjadi pemimpin??!
Pemimpin yang terbuka adalah pemimpin idola seluruh rakyat, dimana ia tidak akan menutup-nutupi segala sesuatu yang berkenaan dengan tanggung jawabnya sebagai pemimpin.
Lalu bagaimanakah pemimpin itu dikatakan adil ??? Pemimpin yang Adil adalah pemimpin yang sanggup mengatakan bahwa yang hak itu hak, dan yang batil itu batil. Artinya, pemimpin yang adil itu meletakkan sesuatu pada tempatnya. Pemimpin yang adil, akan mendapatkan naungan Allah kelak di Padang Mahsyar.
Kepemimpinan Rasulullah juga tinggi budi dan rendah hati. Karena sikapnya itu, beliau disegani kawan dan lawan. Beliau juga cepat memaafkan dan lambat marah. Sebagai contoh ketika kaum muslimin kembali menguasai Mekah, kaum kafir merasa takut, apakah Rasulullah membalas kekejian yang telah mereka lakukan kepada Rasul dan kaum muslimin dulu. Menjawab kekhawatiran mereka, Rasulullah mengumumkan bahwa mereka akan aman,... begitu tinggi budi dan rendah hatinya Rasulullah.
Dari sini kita mendapat pencerahan bahwa pemimpin yang baik menurut ajaran Islam, adalah jujur, amanah, rendah hati, tidak sombong dan bertakwa kepada Allah sebagaimana yang sudah dicontohkan Rasulullah SAW.