Kementan Ajarkan Generasi Z Cintai Pertanian dan Tumbuhkan Jiwa Wirausaha
BBPP Lembang yang terletak di dataran tinggi dan berhawa sejuk, dikelilingi lahan pertanian komoditas hortikultura serta tempat-tempat wisata yang selalu menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang setiap akhir pekan. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi stakeholder untuk berkunjung ke BBPP Lembang.
LEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan bahwa sektor pertanian harus menjadi sektor yang kuat karena harus memenuhi pangan bagi seluruh penduduk Indonesia. “Pertanian itu seperti merpati putih yang tak pernah ingkar janji,“ jelas SYL. Pertanian bisa kuat asalkan dikelola dengan baik, sungguh-sungguh dan menerapkan pertanian modern agar tercipta efisiensi untuk peningkatan produksi dan produktivitas.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan, “sektor pertanian akan terus tumbuh dan bertahan untuk memenuhi pangan rakyat Indonesia jika pelaku usahanya berorientasi bisnis karena pertanian itu harus menguntungkan, harus menghasilkan banyak uang,” papar Dedi. “SDM pertanian sebagai faktor utama pelaku bisnis harus digenjot terus kualitasnya,” jelasnya.
Generasi muda Indonesia menjadi penerus estafet pembangunan pertanian. Untuk meningkatkan peran generasi muda dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang membuka peluang kerjasama kunjungan bagi siapa saja insan pertanian, termasuk anak sekolah, untuk belajar dan mengenal pertanian yang diterapkan di BBPP Lembang.
Di atas lahan praktik Inkubator Usahatani (IUT) BBPP Lembang seluas 2,5 hektar, aneka komoditas pertanian baik itu sayuran, buah-buahan, tanaman pangan, dibudidayakan baik secara konvensional maupun memanfaatkan teknologi. Ini dipadukan juga dengan sektor peternakan untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang pertanian terpadu.
Kamis (16/06/2022), 100 orang siswa-siswi SMK Sentosa Garut didampingi guru, melaksanakan kunjungan ke BBPP Lembang. Rombongan diterima secara resmi oleh Wakil Manajer IUT dan Widyaiswara BBPP Lembang.
Yusup Hermawan, Kepala SMK Sentosa Garut, mengatakan, “kami berkunjung kesini untuk memberikan pembelajaran kepada siswa-siswi tentang kultur jaringan, mikrobiologi, tanaman hias, dan hidroponik,” jelasnya. “Harapan kami setelah belajar disini mereka bisa berwirausaha dibidang pertanian,” ungkap Yusup.
Selama kunjungan, peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk berkeliling lahan praktik, seperti Laboratorium Agensia Hayati, Screen House Tanaman Hias, Laboratorium Kultur Jaringan, dan praktik budidaya sayuran selada dengan wick system.
Siswa-siswi diajarkan konsep pertanian modern untuk budidaya sayuran melalui teknologi hidroponik. Widyaiswara BBPP Lembang, Hendra Gunawan, menjelaskan konsep hidroponik dan aneka sistem hidroponik yang diterapkan di BBPP Lembang yang dapat dimanfaatkan untuk menghias sekolah, rumah, bahkan bisa menjadi bisnis yang menghasilkan keuntungan berlipat jika dikelola dengan serius.
Di Laboratorium Kultur Jaringan, peserta diberikan penjelasan tentang konsep kultur jaringan dan mempraktikkan sub kultur tanaman krisan dipandu pengelola laboratorium. Di zona screen tanaman hias, para generasi Z asyik melihat aneka koleksi kaktus, sukulen dan anggrek yang dimiliki BBPP Lembang.
Selanjutnya di Laboratorium Agensia Hayati, Tri Yudha Pratiwi, menjelaskan konsep pengendalian organisme pengganggu tanaman. “Disini kami menggunakan bahan alami yang ada di alam untuk alamnya sendiri,” ungkapnya. Dirinya menjelaskan yang biasa dilakukan perbanyakan yaitu trichoderma, bacillus subtilis, pseudomonas fluorescencs, dan beauveria bassiana.