Gen Z, Cikal Bakal Petani Milenial Pertanian Masa Depan
Semangat mempelajari dunia pertanian terpancar di wajah 163 peserta didik SMP An-Nur Bekasi. Kepala sekolah dan guru mengajak mereka berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada Selasa (31/5/22).
Rombongan tiba pada pukul 14.00 WIB. Teriknya mentari tidak menghalangi rasa penasaran generasi Z ini. Mereka akan belajar pertanian didampingi tim Inkubator Usaha Tani dan Widyaiswara BBPP Lembang.
Hadi Mulyadi, selaku Kepala Sekolah membuka kegiatan kunjungan ini. Ia berpesan kepada seluruh siswa/i agar memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar pertanian sebanyak-banyaknya.
Peserta dibagi dalam lima kelompok. Masing-masing kelompok akan mengunjungi lima titik mulai dari: Packing House, praktik membuat wick system, screen tanaman hias, lahan konvensional, dan kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Perjalanan dari satu titik ke titik lainnya dipandu oleh mahasiswa Universitas Padjajaran yang sedang melaksanakan PKL di IUT BBPP Lembang.
Pada bagian praktik membuat wick system peserta diperkenalkan salah satu model penanaman dengan teknik hidroponik menggunakan bahan yang mudah didapat. Tidak hanya para siswa, guru pendamping turut belajar bersama.
Di screen tanaman hias, tampak wajah kagum terpancar ketika peserta melihat koleksi kaktus dan sekulen dengan berbagai macam bentuk. Pada bagian ini peserta mencoba praktik penyambungan kaktus.
Sebagai buah tangan, peserta membeli kaktus dari screen tanaman hias.
Perkembangan teknolog sektor pertanian yang cepat perlu diimbangi dengan regenerasi SDM pertanian yang cepat pula. Inilah pentingnya memperkenalkan dunia pertanian kepada generasi muda sejak dini. Tidak hanya milenial, kini pertanian juga menjadi sesuatu yang dekat dengan gen Z.
Hal ini yang juga selalu digaungkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, tentang pentingnya membentuk SDM Pertanian yang berkualitas. "SDM menjadi kunci kemajuan pertanian Indonesia. Oleh karena itu peningkatan kapasitas SDM pertanian perlu dilakukan terus-menerus,” kata SYL.
Hal senada diungkapkan Kepala BPPSDMP, Prof. Dedi Nursyamsi. Menurut Dedi, SDM berkapasitas sangat diperlukan dalam mendukung misi Kementan, transformasi pertanian tradisional menuju modern adalah sebuah keharusan.
Keira Indi Khairunnisa, siswi kelas 8 mengungkapkan kepuasannya setelah melakukan kunjungan hari ini. “Tadi saya sudah belajar banyak, mulai dari tanaman hias dan teknik hidroponik. Ini sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman saya mengenal lebih banyak tentang dunia pertanian,” ungkapnnya.