Dukung Program Kostratani, BBPP Lembang dan PNJ Kolaborasi Manfaatkan Internet of Things Wujudkan Smart Farming

Memajukan sektor pertanian Indonesia di era Revolusi Industri 4.0, membutuhkan pertanian modern berbasis internet of things (IOT) yang saat ini menjadi hal yang perlu terus untuk digenjot pengaplikasiannya sehingga tercapai pertanian yang lebih efektif dan efisien. Ini untuk mendukung program strategis Kementerian Pertanian yaitu Kostratani

bbpplembang kerjasama PNJLEMBANG. Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) merupakan gerakan pembangunan pertanian berbasis pemanfaatan teknologi informasi. Kostratani merupakan sebuah program yang bertujuan mendorong Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis, pusat pembelajaran, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pentingnya penerapan smart farming karena saat ini pertanian dihadapkan dengan tantangan besar perubahan iklim global. ”Menghadapi tantangan perubahan iklim bukan dengan cara klasik, tapi harus dengan cara yang smart karena perkembangan jumlah penduduk semakin besar berdampak kepada lahan semakin sempit, mengharuskan penggunaan teknologi,” kata SYL.

“Dengan penerapan smart farming, pertanian menjadi efektif sehingga produksi terus meningkat dengan kualitas yang tinggi dan pendapatan petani semakin naik,” jelasnya lagi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan, “tujuan pembangunan pertanian akan tercapai jika ada peningkatan produktivitas, dan tanggung jawab peningkatan produktivitas berada di pundak insan pertanian yaitu, stakeholder, petani, penyuluh, poktan, gapoktan, dan P4S,” ujar Dedi.

“Caranya adalah dengan memanfaatkan inovasi teknologi modern dan SDM pertanian yang mampu mengaplikasikannya. Smart farming berbasis Internet of Things (IOT) perlu terus dikembangkan,” kata Dedi lagi.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang melakukan kerjasama dengan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dalam rangka pemanfaatan IOT di lahan praktik Inkubator Usahatani. Dosen PNJ, Toha, dan tim diterima secara langsung oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, Senin (30/05/2022). Didampingi Manajer IUT BBPP Lembang sekaligus Widyaiswara Ahli Muda, Fiadini Putri, dan pengelola lahan praktik, tim UNJ berdiskusi di screen aeroponik, menggali data dan informasi terkait proses budidaya tanaman di IUT BBPP Lembang.

Dalam surveinya, tim PNJ mencoba mengukur suhu dan kelembaban screenhouse dan larutan nutrisi menggunakan alat sensor. Alat sensor juga digunakan untuk mengukur pH dan tingkat kepekatan larutan nutrisi di dalam tendon nutrisi. Alat sensor terhubung melalui jaringan internet, sehingga data dapat diakses melalui handphone android dengan menggunakan aplikasi blynk.

“Fenomena perubahan iklim saat ini menjadi tantangan kami pada proses budidaya tanaman di lahan praktik BBPP Lembang,” jelas Fiadini.

“Dengan adanya pemanfaatan smart farming berbasis IOT ini, menjadi mitigasi kami karena dari sensor yang terpasang di screen aeroponik ini akan keluar data-data dari kinerja sensor. Data-data ini menjadi rekomendasi kami pengelola IUT BBPP Lembang untuk melakukan optimalisasi pengelolaan budidaya tanaman sistem aeroponik. Kegiatan ini sebagai pilot project kolaborasi BBPP Lembang dan Politeknik Negeri Jakarta,” pungkas Fiadini.