Sertifikasi Kompetensi Pembuat Selai Buah Siapkan Pelaku Usaha Bersaing di Pasar Global

Kementerian Pertanian telah menetapkan program utama harus dicapai dalam kurun waktu 5 tahun. Kesuksesan program membutuhkan peran SDM pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan memiliki jiwa wirausaha.

bbpplembang sertifikasikompetensi pembuatselaibuahLEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “pertanian tidak boleh berhenti karena ketersediaan pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia adalah suatu keharusan, kata SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “sektor pertanian yang akan memberi keuntungan lebih adalah sektor pengolahan hasil pertanian,” jelasnya. “Ini membutuhkan keterampilan yang baik dan terstandarisasi bagi para pelaku usaha pengolahan hasil agar mampu bersaing secara global,” ungkap Dedi.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menggelar Sertifikasi Kompetensi Pembuat Selai Buah bagi 27 pelaku usaha selai buah, selama 3 hari 20-22 April 2022. Peserta berasal dari kabupaten/kota di Jawa Barat, yaitu Kuningan, Indramayu, Sumedang, Majalengka, Subang, dan Karawang.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Balai, Ajat Jatnika. Hadir dalam kegiatan Tim Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pusat Pelatihan Pertanian, Tim Asesor, dan Tim Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri BBPP Lembang.

“Kegiatan sertifikasi ini untuk menyiapkan para pelaku usaha bisa bersaing di pasar global. Ini membutuhkan kolaborasi dan konsistensi dari pelaku usaha pengolahan hasil pertanian,” ujar Ajat. “Pengalaman berusaha di bidang pengolahan hasil, lalu mengikuti pelatihan di BBPP Lembang dan diuji kompetensinya, harapan kami semuanya layak bergelut di bidang olahan pangan khususnya pembuat selai buah,” kata Ajat.

Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Pembuat Selai Buah

bbpplembang sertifikasikompetensi pembuatselaibuah1Diana Tris Waningsih dari BBPP Ketindan, Mona Nur Moulia dari PEPI Serpong dan M. Apuk Ismane dari Pusat Pelatihan Pertanian merupakan Asesor pada uji kompetensi kali ini. Satu-persatu Asesor menguji para Asesi mulai dari ujian tertulis, asesmen portofolio, wawancara, dan unjuk kerja. Peserta juga diminta membuat jurnal harian cara membuat selai nanas sebagai panduan kerja, dan saat unjuk kerja seluruh peserta membuat selai nanas sesuai langkah kerjanya.

Suasana bulan Ramadhan tidak menyurutkan semangat peserta saat unjuk kerja. Peserta terlihat antusias melakukan setiap langkah pembuatan selai nanas, berbekal pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Setiap urutan langkah kerja diikuti mulai dari menyiapkan alat dan bahan, mencampurkan semua bahan yaitu nanas, air dan gula, mengaduk-aduknya di atas kompor selama kurang lebih 1 jam hingga tekstur mengental sesuai SOP.

Dilanjutkan mengemas ke dalam botol kemasan, sterilisasi dengan mengukusnya, lalu membuat label pada kemasan. Setiap peserta berusaha memberikan yang terbaik agar dapat lulus uji kompetensi.

Usai unjuk kerja, proses asesmen dilanjutkan dengan penilaian berkas-berkas dan memasukkan hasil penilaian ke dalam Aplikasi SISTER (Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi) oleh Tim LSP Puslatan.

Penutupan kegiatan dilakukan setelah seluruh rangkaian proses asesmen selesai, Jumat (22/04/2022). Koordinator Asesor menyatakan bahwa seluruh peserta dinyatakan kompeten. Setelah itu dilakukan pemusnahan berkas ujian sertifikasi oleh Tim Asesor LSP disaksikan Kepala Balai.

Uci Sri Rahmawati, perwakilan peserta dari KWT Sri Bakti Kabupatan Sumedang, mengatakan, “setelah mengikuti pelatihan dan dilanjutkan kegiatan sertifikasi, kami akan terus membuat selai nanas yang baik sesuai standar, dan kami akan terus berinovasi dengan membuat selai dari buah-buahan lainnya,” kata Uci.