Kementan Kenalkan Teknologi Hidroponik Tanaman Melon kepada Generasi Milenial
LEMBANG. Kementerian Pertanian memiliki program mencetak 2,5 juta petani milenial selama 5 tahun kedepan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, “pertanian adalah sebuah masa depan yang pasti dibutuhkan. Generasi milenial harus mampu membawa pertanian di masa depan yang berdaya saing di dalam dan luar negeri, dari hulu hingga hilir,” jelas SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan, “pertumbuhan petani milenial harus terus didorong secara masif, tujuannya mengoptimalkan partisipasi aktif generasi milenial ke sektor pertanian agar pertanian Indonesia semakin tangguh," katanya.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP Lembang) merupakan UPT Kementerian Pertanian yang bertugas meningkatkan kompetensi petani, penyuluh pertanian dan insan pertanian lainnya. BBPP Lembang memiliki sarana praktik dan Inkubator Usahataniyang lengkap. Berbagai komoditas sayuran, buah-buahan, peternakan, dibudidayakan diatas lahan 2,5 hektar, menggunakan teknik budidaya konvensional dan budidaya hidroponik.
Ini menarik bagi masyarakat untuk belajar pertanian. Setiap tahunnya dari sekolah, universitas, dinas, serta instansi lainnya datang belajar pertanian praktis di BBPP Lembang. Salah satunya dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB), Jumat (25/03/2022). Sebanyak 43 orang generasi milenial yang sedang dalam pembinaan di Panti Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (PPSBR) Dinas Sosial Lembang, berkesempatan belajar pertanian di BBPP Lembang.
Melia Famiola, salah seorang Dosen menyampaikan tujuan berkunjung ke BBPP Lembang. “Ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat. Kami telah merintis konsep Green Economy artinya kembali bertani. Berkunjung kesini, kami ingin mengenalkan generasi milenial tentang sistem pertanian modern. “Harapan kami, mereka terinspirasi untuk terjun ke pertanian dan menerapkan teknologi pertanian modern,” ujar Melia.
Dipandu Widyaiswara dan Petugas Lapang BBPP Lembang, peserta diajak mempraktikkan persiapan media tanam. Peserta terlihat antusias memasukkan arang sekam, cocopit dan tanah dengan perbandingan 1:1:1 ke dalam tray sebagai media tanam untuk persemaian benih melon. Selanjutnya, media tanam disiram dan dilubangi sebelum ditanami benih melon.
Peserta dikenalkan budidaya hidroponik sistem irigasi tetes dan praktik menanam benih melon kedalam polybag. Di penghujung kunjungan, generasi milenial diajak melihat budidaya melon dalam Green House BBPP Lembang.
Vina Fatmawati, milenial dari Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat, mengatakan, “setelah belajar disini kami jadi mengetahui teknologi hidroponik untuk tanaman melon, mulai dari penyemaian dan penanaman,” ujar Vina. “Saya akan mempraktikkannya di pekarangan rumah saya,” ungkapnya.