BBPP Lembang Bidik Potensi Agroeduwisata
Agroeduwisata menjadi salah satu tren pariwisata yang tengah berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini.
Berbagai spot selfie dengan nuansa alam dibangun untuk menarik minat para wisatawan. Selain melibatkan lahan pertanian, agroeduwisata dapat dikemas dalam berbagai bentuk aktivitas yang juga bertujuan memberikan edukasi bagi pengunjungnya.
Melirik potensi tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang tertarik menggali lebih dalam contoh pengembangan agroeduwisata dengan memanfaatkan berbagai sarana dan fasilitas yang dimiliki saat ini.
Rabu (12/1), Dewi Rachmawati, dari Landscape Bandung hadir dalam rangkaian penyusunan rencana kinerja BBPP Lembang tahun 2022 yang diselenggarakan di Kota Bandung, Jawa Barat.
Dewi hadir sebagai narasumber di bidang keahlian landscape education.
Didampingi Koordinator Program dan Evaluasi, Taufik Lukman sebagai moderator, Dewi memulai dengan menjelaskan berbagai jenis agroeduwisata dan aktivitas yang termasuk dalam agroeduwisata.
Ia yang telah melakukan survei lokasi di BBPP Lembang, mencoba memaparkan titik-titik lokasi potensial yang dapat dikembangkan menjadi lokasi agroeduwisata yang akan menjadi daya tarik dan ikon UPT pelatihan yang berada di kaki gunung Tangkuban Parahu ini.
"BBPP Lembang memiliki potensi yang besar dilihat dari wilayah sekitar dan berbagai fasilitas yang ada. Banyak lokasi yang potensial menjadi spot foto dan aktivitas eduwisata bagi anak-anak hingga dewasa," jelasnya.
Sebagai contoh ia menggambarkan tanaman rambat di wilayah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dapat dijadikan spot selfie.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, turut mendukung pengembangan agroeduwisata sebagai salah satu cara kreatif pemanfaatan sektor pertanian di masa pandemi.
Menurut Syahrul, perlu kreativitas dan produktif agar pangan selalu tersedia guna mencukupi kebutuhan masyarakat.
Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, menyatakan hal senada. "Agrowisata-agrowisata yang dikelola dengan baik memiliki daya tarik, sekaligus dampak ekonomi luar biasa pula bagi masyarakat di sekitarnya," kata Dedi.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan antusiasmenya untuk mempelajari lebih lanjut terkait agroeduwisata.
Ia berharap BBPP Lembang dapat lebih dari sekadar sarana berlatih, namun juga sarana wisata. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi dan memuaskan para peserta kunjungan dari berbagai instansi dan masyarakat umum ke BBPP Lembang.
Pengembangan agroeduwisata harus tetap memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan, serta tertib administrasi, terutama BBPP Lembang sebagai UPT di bawah komando Kementerian Pertanian. DRY/YKO