Awali Kinerja Tahun 2022, Kabupaten Kuningan Percayai BBPP Lembang Sebagai Lokasi Kunjungan Inovasi Teknologi Pertanian
LEMBANG. Mengawali kinerja di tahun 2022, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat sebagai salah satu UPT Pelatihan Kementerian Pertanian yang mampu menghadirkan inovasi teknologi pertanian aplikatif. Kerjasama Kunjungan merupakan salah satu Standar Pelayanan Publik yang dimiliki BBPP Lembang disamping Kerjasama Pelatihan, Ketenagaan, Sarana Prasarana, Studi Banding dan Magang.
Sebanyak 20 orang petugas dan Kasie Kesejahteraan Desa se-UPTD Ketahanan Pangan dan Pertanian Kadugede Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, berkunjung ke BBPP Lembang, Jumat (07/01/2022).
Rombongan diterima secara resmi oleh Sub Koordinator Program dan Kerjasama, Achmad Handyoko, didampingi Widyaiswara, Rosros Rosdiantini.
Dalam sambutannya, Achmad Handyoko memaparkan secara visual peran BBPP Lembang dalam pengembangan SDM pertanian Indonesia.
Sebagai UPT Pelatihan di bawah komando Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, BBPP Lembang senantiasa berkontribusi aktif dalam mendukung program-program Kementerian Pertanian.
Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “Pertanian dengan memanfaatkan teknologi akan mampu mewujudkan visi Indonesia Maju, tentunya ini semua membutuhkan peran SDM pertanian yang menggerakkan teknologi pertanian tersebut,” ujar SYL. “Karenanya, Kementerian Pertanian berkomitmen kuat membangun SDM pertanian, mewujudkan pertanian yang Maju, Mandiri, Modern,” ucapnya.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “Pertanian itu harus bisa menghasilkan uang, itulah agribisnis. Agribisnis membutuhkan on-farm dan off-farm yang saling mendukung, dan teknologi pertanian memainkan peran penting di sana,” ujar Dedi.
Rombongan dikenalkan berbagai teknologi pertanian yang diterapkan di Inkubator Usahatani BBPP Lembang, diantaranya pertanian hidroponik berbagai sistem seperti deep flow technique, aeroponik, irigasi tetes, dan nutrient film technique.
Di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, disampaikan tentang teknologi pengolahan hasil untuk meningkatkan nilai tambah produk dan memperpanjang masa simpan produk, serta berbagai macam olahan yang telah diproduksi, seperti selai stroberi, stik pepaya, stik wortel, eggrol kentang dan berbagai produk olahan buah dan sayur lainnya.
Selanjutnya, rombongan berkunjung ke Laboratorium Kultur Jaringan dan mendapatkan penjelasan tentang perbanyakan tanaman melalui teknologi kultur jaringan. Aneka komoditas secara rutin diperbanyak di sana seperti anggrek, kentang, dan pisang. Ketertarikan dan antusiasme petugas dari UPTD Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan terkait perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan.
Harapan disampaikan oleh salah seorang peserta, Budiarso, “senang rasanya bisa belajar di BBPP Lembang, walau terasa singkat namun kami berharap apa yang telah disampaikan Widyaiswara dan petugas BBPP Lembang bisa menginspirasi kami dengan memodifikasi di beberapa hal, menyesuaikan dengan karakteristik dan kondisi wilayah kami,” ujarnya.