Kementan Kenalkan Teknologi Hidroponik Praktis kepada Dosen dan Mahasiswa

bbpplembang kunjungan lancangkuning2LEMBANG. Kerjasama kunjungan merupakan salah satu Standar Pelayanan Publik (SPP) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Setiap tahunnya, kalangan akademisi mulai dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, yaitu siswa dan mahasiswa didampingi guru dan dosen, dari berbagai sekolah dan universitas, datang ke BBPP Lembang untuk mengenal dan belajar pertanian.

Awal tahun 2022, 109 orang mahasiswa semester 8 Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning Pekanbaru Riau, didampingi Dekan dan Dosen, berkunjung ke BBPP Lembang, Rabu (19/01/2022). Rombongan diterima secara resmi oleh Kepala Balai, Ajat Jatnika, didampingi Sub Koordinator, Widyaiswara, dan Manajer Inkubator Usahatani.

Kepala Balai, Ajat Jatnika, menyambut hangat kedatangan rombongan. Disampaikannya profil BBPP Lembang dan program strategis BBPP Lembang dalam rangka pengembangan SDM pertanian di bidang pelatihan, mendukung program Kementan.

“Didukung oleh sarana prasarana yang memadai dan penerapan teknologi pertanian praktis seperti hidroponik dan smart farming yang saat ini sedang kami genjot, dan kerjasama kami dengan berbagai pihak, salah satu program balai adalah mendukung program Kementan berpartisipasi aktif mencetak 2,5 juta petani milenial selama 5 tahun ke depan, dan mahasiswa pertanian menjadi bagian dari petani milenial,” ungkap Ajat.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, “Kementerian Pertanian terus berusaha untuk meningkatkan SDM di sektor pertanian,” ungkap SYL. “Pertanian Indonesia sangat terbuka bagi para generasi milenial yang didukung oleh alam dengan tanah subur, masyarakat yang membutuhkan makan, namun kekurangan SDM yang dapat mengelola sektor pertanian, sehingga peluang ini harus dimanfaatkan, utamanya oleh mahasiswa dan masyarakat,” ungkap SYL.

Mahasiswa diharapkan menjadi SDM unggul yang mampu menjadi leader dengan memiliki prinsip dan inovatif, kemampuan planing yang baik dan kepribadian atau prilaku yang menjadi contoh masyarakat.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi, menegaskan, “Pertanian tradisional sudah tidak mungkin lagi dipertahankan, pertanian harus melakukan transformasi dari pertanian tradisional ke pertanian yang modern," tegas Dedi.

bbpplembang kunjungan lancangkuning1Selanjutnya, dilakukan penandatanganan perjanjan kerjasama antara Universitas Lancang Kuning dan BBPP Lembang yang ditandatangani oleh Dekan dan Kepala Balai, tentang Kerjasama Magang, Field Trip, Pelatihan dan Pengabdian Masyarakat.

Untuk mengetahui penerapan praktis pertanian modern di BBPP Lembang, Mahasiswa dan Dosen diajak berkeliling ke lahan praktik di Inkubator Usahatani. Peserta terbagi menjadi 5 kelompok, secara bergiliran mengunjungi Screen House Tanaman Hias, disana dikenalkan budidaya tanaman kaktus dan sukulen dan teknik perbanyakannya melalui proses menempel.

Di Zona Rumah Pangan Lestari, dikenalkan konsep pertanian terpadu memadukan pertanian, peternakan dan perikanan, serta pemanfaatan pekarangan menggunakan teknologi hidroponik deep flow technique pada lahan seluas 150m2 yang bisa ditanami ribuan tanaman sayuran seperti selada, seledri, dengan cara vertikultur menggunakan paralon.

Peserta juga mempraktikkan teknologi pertanian wick system, dengan berbagai media seperti kaleng bekas cat, toples dan baki. Peserta terlihat semangat mendengarkan penjelasan dari Widyaiswara dan Pengelola Lahan Praktik, tentang cara meracik nutrisi utama pada budidaya hidroponik dengan menggunakan AB mix, menyiapkan media tanam dan perlakuan untuk bibit tanaman sebelum ditanam, dan proses pemeliharaan yang harus dilakukan hingga panen tiba.

“Tujuan kami kesini adalah Kapita Selekta dan Field Trip, untuk meningkatkan wawasan mahasiswa, membandingkan antara teori yang selama ini diperoleh dengan yang diterapkan di lapangan oleh BBPP Lembang,” ungkap Dedi Zargustin, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning Pekanbaru Riau.

bbpplembang kunjungan lancangkuning“Setelah berkeliling balai, kami melihat fasilitas di sini lengkap, memadai dan ini menjadi bekal untuk mahasiswa kami sebelum mereka terjun ke masyarakat, membekali mereka dengan pertanian praktis dan trend pertanian saat ini menuju pertanian modern. Ini menginspirasi kami untuk bisa menerapkannnya di wilayah kami, membangun pertanian di wilayah Pekanbaru,” ujarnya.

Salah satu mahasiswa menyampaikan kesannya, “Di BBPP Lembang ini kami dapat ilmu baru, pengetahuan baru, terutama tentang hidroponik yang bisa memanfaatkan lahan sempit dengan hasil sayuran yang sehat dan produksinya banyak,” ujarnya.

Peserta juga diajak melihat proses budidaya sayuran lainnya dengan sistem aeroponik, dan praktik menanam bibit pakcoy diatas bak-bak aeroponik. Dikenalkan juga penerapan smart farming pada budidaya tanaman buah stroberi sistem DFT yang proses pengairan, pemupukan dan pemeliharaannya dikendalikan melalui handphone berbasis Internet of Things (IOT).

Terakhir, di Laboratorium Agens Hayati, peserta memperoleh penjelasan tentang pengendalian hama terpadu secara organik dengan memanfaatkan trichoderma sebagai musuh alami hama dan penyakit tanaman.