Kepala BPPSDMP Tinjau Pemanfaatan Smart Farming di BBPP Lembang
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nusyamsi melakukan kunjungan ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada Selasa (5/11).
Kunjungan dilakukan dalam rangka peninjauan packing house dan screen house di BBPP Lembang berkaitan dengan persiapan “Pelatihan Sistem Agribisnis Modern berbasis Smart Farming bagi Petani Milenial”.
Didampingi Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Lely Nuryati, Kepala BBPP Lembang (Ajat Jatnika) dan Netti Tinaprilla, Dosen dan Praktisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dedi tiba di BBPP Lembang pada pukul 16.00 WIB.
Kunjungan diawali dengan meninjau packing house kerjasama antara BBPP Lembang dan Taiwan Technical Mission (TTM) yang tengah memasuki tahun ketujuh.
Dewi Padmisari, Widyaiswara BBPP Lembang yang juga counterpart TTM memandu Kepala BPPSDMP bersama rombongan berkeliling packing house. Terdapat lima ruangan dengan fungsinya masing-masing. Mulai dari ruang pengemasan untuk mengemas produk, cold storage atau ruang penyimpanan produk, ruang pengolahan dengan metode deep frying untuk membuat kripik buah dengan mengurangi kadar air, dan ruang display untuk menampilkan produk kolaborasi dengan koperasi Bina Alumni Visioner Petani Sejahtera (BAVAS).
“Tingkatkan lagi inovasi dan kreatifitas untuk menambah nilai jual produk. Sejauh ini produk-produk sudah berkualitas,” kata Dedi setelah berkeliling dan mencicipi golden melon dengan tingkat kemanisan mencapai 16 brix.
Screen house otomatis menjadi destinasi selanjutnya. Keseluruhan terdapat lima screen house yang terdiri dari empat screen house manual dan satu screen house otomatis. Screen house otomatis menjadi salah satu penerapan smart farming di BBPP Lembang yang mampu menyesuaikan dengan cuaca dan kondisi di luar screen.
Menurut Dedi, screen house otomatis dapat menjadi sarana pembelajaran khsusunya bagi petani milennial agar beralih dari pertanian tradisional menuju pertanian modern. Ia juga memberikan masukan seperti pemilihan komoditas dan peningkatan perawatan agar screen house dapat berfungsi lebih maksimal.
Dedi mengapresiasi kolaborasi BBPP Lembang dan TTM. Tidak hanya sebagai sarana dan percontohan pelatihan, namun adanya kolaborasi dengan petani kontrak dan koperasi BAVAS menjadi salah satu bentuk pemberdayaan petani.
BPPSDMP senantiasa mendukung generasi milennial dalam mendorong transformasi sektor pertanian.
Disampaikan Dedi Nusyamsi, petani saat ini khususnya generasi muda harus merubah pola pikir. “Pertanian tidak hanya bagaimana cara menanam dan panen, tapi harus dapat menghasilkan duit yang banyak,” tegasnya.
Salah satunya melalui “Pelatihan Sistem Agribisnis Modern berbasis Smart Farming bagi Petani Millenial” yang akan dilaksanakan pada Kamis (11/11) mendatang.
Nantinya, para petani milennial yang memenuhi persyaratan peserta (berusia 17-40 tahun; memiliki usaha tani dengan sarana dan prasarana yang memadai; dan memiliki konsep perencanaan bisnis) akan mengikuti pelatihan selama 21 hari di BBPP Lembang dengan fasilitator yang berasal dari BPPSDMP, Widyaiswara BBPP Lembang, Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB, Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang, dan Praktisi Khusus Smart Farming. DRY