Manisnya Bisnis Olahan Ubi Cilembu Ma Utik dari P4S Putri Kareumbi

bbpplembang P4S PutriKareumbiSumedangUbi Cilembu adalah salah satu varietas ubi jalar merupakan ras lokal asal Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan, Kabupaten SumedangJawa Barat. Salah satu pangan lokal ini populer di kalangan konsumen semenjak tahun 1990-an. Ubi Cilembu lebih istimewa daripada ubi biasanya karena ubi ini bila dipanggang akan mengeluarkan sejenis cairan lengket gula madu yang manis rasanya. Karena itu, ubi Cilembu disebut juga dengan ubi si madu. Bila ubi pada umumnya juga manis, rasa manis umbi Cilembu ini lebih manis dan lengket dengan gula madu. Manfaat mengkonsumsi ubi Cilembu secara rutin dapat menjaga kadar gula dalam darah, mencegah kanker, mencegah sakit jantung, mengatasi stress, berguna untuk diet, dan dapat mencegah penuaan dini.

“Berawal tahun 2014 keprihatinan saya terhadap harga ubi jalar yang tidak masuk grade dan dijual sangat murah, maka terpikir untuk meningkatkan nilai jual ubi tersebut dengan cara mengolahnya”, ujar Utik Mulyati. Lalu Utik atau terkenal dipanggil Ma Utik yang pada akhirnya menjadi branding produk P4S Putri Kareumbi, mengajak Ibu-ibu di lingkungan rumahnya di Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang mengolah ubi jalar menjadi donat ubi yang saat ini berkembang menjadi berbagai olahan dan yang paling terkenal adalah keripik ubi aneka rasa yaitu original, keju, keju pedas, karamel, bawang, coklat, jagung, dan balado.

“Alasan kami menawarkan produk aneka rasa karena saat ini keripik ubi sangat diminati oleh konsumen berbagai kalangan namun kebanyakan hanya memiliki cita rasa manis saja yang cenderung membuat konsumen bosan. Karena itu kami memberikan cita rasa keripik ubi yang variatif yang dipadukan dengan aneka bumbu agar konsumen bisa mengeksplorasi berbagai cita rasa keripik ubi”, jelas Ma Utik, Rabu (27/05/2020).

Kegiatan P4S Putri Kareumbi binaan Kementerian Pertanian dibawah koordinasi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang saat ini yaitu pemanfaatan lahan pekarangan melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) mulai tahun 2018 dan telah memiliki rumah bibit dan koleksi aneka tanaman sayuran dan buah-buahan. P4S Putri Kareumbi melakukan pengembangan olahan pangan berbasis spesifik lokasi non beras dan non terigu lainnya seperti keripik ubi, sistik ubi, dodol ubi, kremes ubi, es lapis ubi, eggroll ubi, gapit ubi, coklat ubi, eskrim ubi dan juga aci ubi. P4S Putri Kareumbi juga aktif menjadi tempat magang bagi mahasiswa dan siswa diantaranya yang sering datang yaitu dari UNPAD, UNWIM, Polbangtan Bogor, IPB, ITB, dan SPP-SPMA Tanjungsari. Hingga pada tahun 2019, Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Putri Kareumbi terbentuk dan kini masuk klasifikasi P4S Madya.

bbpplembang P4S PutriKareumbiSumedang1Pemasaran produk olahan Ma Utik baik secara langsung, melalui berbagai kanal media sosial yang dimiliki seperti twitter, instagram, facebook, juga mendaftarkan ke marketplace seperti shopee.co.id, tokopedia.com, bukalapak.com, dan juga memiliki website penjualan sendiri dengan alamat situs ubimautik.com. Keripik ubi Cilembu Ma Utik juga dipasarkan di berbagai toko kue terkenal seperti Kartikasari Bandung sejak tahun 2015, Carreffour sejak tahun 2017, Kunafe dan di Asia Plaza Sumedang sejak tahun 2019. Harga yang dibanderol untuk olahan keripik antara Rp 12.000-Rp 15.000/kemasan, sehingga dengan kapasitas produksi sekali produksi memerlukan bahan mentah 100-200 kg ubi Cilembu, bisa menjadi keripik 40-80 kg, maka omzet yang diperoleh rata-rata 20 juta/bulan.  

Berbagai komentar positif dari pembeli produk Ma Utik dan yang pernah datang berkunjung langsung untuk belajar pengolahan ubi Cilembu, yang terpantau masuk ke website ubimautik.com diantaranya “seru sekali pelatihan hari ini bisa melihat pengolahan dan packaging aneka olahan ubi Cilembu” (Elis Kurnia, 2018), “Nah keripik yang ini kesukaan saya, “kualitas produk baik harga produk baik kecepatan pengiriman baik (Cici Destriana, 2019)” “Ubi Cilembu diolah menjadi aneka makanan, fix kreatif” (Unknown, 2019).

Arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “Mari kita membangun pola hidup sehat dengan konsumsi pangan lokal. Kita dorong diversifikasi pangan lokal dengan mencoba menghidupkan pangan lokal dengan membangun home industri pertanian di setiap wilayah Kostratani”, dalam keterangan tertulis.  

Di kesempatan lainnya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menyampaikan, “kita harus terus menerus melakukan pengembangan pangan lokal di Indonesia yang sangat beragam jenisnya dan kaya manfaat dan bergizi tinggi”.