Temu Bisnis Petani Hotikultura Lembang dengan Eksportir
LEMBANG. Pemasaran produk hortikultura saat ini perlu mendapat perhatian untuk memperluas peluang pasar serta kemudahan untuk mengakses pasar bagi petani. Untuk menjaring pasar ekspor antara yang mempunyai produk dengan pelaku ekspor, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan Temu Koordinasi bagi Pelaku/Petani, Selasa (09/04/2019). Hadir dalam kegiatan, Direktur Jenderal Hortikultura dan segenap jajaran pejabat struktural lingkup Ditjen Hortikultura, Counterpart kerjasama BBPP Lembang dan Taiwan Technical Mission (TTM), Fungsional Widyaiswara BBPP Lembang, Ketua Kelompok Tani di beberapa kabupaten di Jawa Barat, Petani Core Farmer, Pelaku Usaha/Eksportir diantaranya PT. Alamanda, AEON, PT. Agrosindo, PT. Momenta, dan Sayurbox, serta perwakilan dari TTM.
Dalam arahannya, Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, memberikan semangat kepada seluruh petani yang hadir, “Petani harus naik kelas harus hijrah jangan diam di tempat. Harus lebih baik karena tantangan kedepan semakin kompleks. Caranya? Bentuk koperasi supaya kuat, bersatu saling bekerjasama karena dengan koperasi maka teknologi yang digunakan bisa sama, input sama, menacri peluang pemasaran yang sama dan akan menikmati bersama hasilnya nanti”, ujar Suwandi dihadapan peserta yang hadir. “Petani itu kuat karena yang menguasai produksi, maka buat produk sendiri, buat harga sendiri dan cari celah sendiri dengan menganalisa pasar, apa yang menjadi permintaan pasar, penuhi bersama. Hari ini berkumpul petani Lembang dan Eksportir, ayo jadikan ajang penawaran produk petani untuk bisa memenuhi pasar ekspor”, tegas Suwandi.
Acara dilanjutkan dengan Panel Materi I, dimana salah seorang Counterpart kerjasama BBPP Lembang dan TTM, Yeyep Dintan, menjelaskan tentang progress kerjasama Project BBPP Lembang dan Taiwan ICDF melalui TTM dalam pengembangan hortikultura, “Project kerjasama ini diawali pada tahun 2015 dan hingga kini awal tahun 2019, pemberdayaan petani Lembang sudah menghasilkan 1.410 alumni pelatihan dari target 1.800 hingga akhir 2019. Pelatihan yang dilaksanakan yaitu Pelatihan Teknis Agribisnis Sayuran dengan Onsite Training Model. Ini didukung pula oleh sarana prasarana berupa Packing House Modern dan 4 buah Screen House Modern”, penjelasan Yeyep. Panel Materi I dilanjutkan dengan pemaparan tentang pengalaman penyuluh wilayah Kabupaten Bandung Barat dalam pendampingan project ini, disampaikan oleh Darwin sebagai Koordinator BP3K Kecamatan Lembang.
Sebelum waktu istirahat, lanjut dengan Panel Materi II yang diisi dengan “Success story pengembangan pasar lelang cabai di Kabupaten Sleman”, yang dipaparkan oleh Asosiasi Hortikultura Puncak Merapi Sleman. Dilanjutkan materi “Kunci sukses menjalin kemitraan dengan industry”, oleh Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah 2 Ngantru. Terakhir, materi “Peluang pasar ekspor produk hortikultura”, oleh PT. Nusa Berdaya Indonesia dan AEON Jakarta.
Akhir sesi, para Eksportir diajak melihat bangunan Packing House modern yang ada di BBPP Lembang sebagai sarana berlatih pemasaran bagi para alumni pelatihan, yaitu petani hortikultura di wilayah Lembang dan sekitarnya. (chetty)