Meningkatkan Nilai Tambah Komoditas Pertanian
LEMBANG. Hujan lebat yang seketika mengguyur Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang siang ini, Selasa (12/02/2019), tetap menyemangati 200 orang siswa-siswi SMP Sirojul Athfal Bogor didampingi guru-gurunya, belajar pertanian di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Berbekal kain terpal yang menaungi mereka dari lebatnya hujan, secara bergiliran menuju Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian. Disana, sudah menunggu pengelola lahan praktik, Estu dan Euis, didampingi siswi-siswi prakerin dari SMKN Kadipaten dan SMKN Majalengka, untuk memberikan penjelasan tentang peningkatan nilai tambah komoditas pertanian melalui proses pengolahan hasil pertanian.
Siswa-siswi dibagi 3 kelompok kecil, peserta kunjungan memperoleh penjelasan tentang sayuran wortel dan jagung yang bisa meningkatkan nilai jualnya atau nilai tambahnya, daya simpan menjadi lebih lama, dengan mengolahnya menjadi berbagai produk olahan pangan. Kali ini jagung diolah menjadi eskrim
jagung, wortel diolah menjadi stick wortel dan selai wortel. Disampaikan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengolahan hasil pertanian, beserta proses pengolahannya, dan pengemasannya. Tidak lupa disampaikan prinsip dalam proses pengolahan hasil pertanian yaitu Good Manufacturing Practices (GMP), seperti kebersihan diri dan lingkungan tempat pengolahan dan sterilisasi alat yang digunakan, agar produk olahan pangan terjamin kualitasnya. Selanjutnya, anak-anak dengan malu-malu namun penuh rasa penasaran, satu persatu mempraktikkan cara membuat selai wortel, menggiling adonan stick dan mengolah jagung menjadi eskrim.
Siti Hadijah Theo, salah seorang guru pendamping menyampaikan tujuannya membawa anak-anak kesini, “kami mengajak anak-anak kesini agar mereka belajar pertanian seperti ini, bagaimana mengolah sayuran wortel dan jagung menjadi berbagai olahan pangan. Karena sepulang dari sini, mereka harus membuat makalah terkait materi kunjungan, sebagai bagian dari tugas mata pelajaran bahasa Indonesia”. “asyik juga ya belajar pertanian disini”, ungkapnya lagi menutup pembicaraan. (chetty)