Peresmian Inkubator Usaha Tani (Greenhouse dan Packing House)

bbppl ttm(Lembang / 8 Agustus 2016) Cuaca dingin, awan mendung Lembang di pagi hari. Suasana sedikit riuh di bangunan baru yang akan diresmikan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Panitia dan beberapa tamu undangan mulai hadir satu persatu memenuhi tempat duduk. Agenda kegiatan balai adalah Peresmian Inkubator Usaha Tani (Greenhouse dan Packing House) sekaligus membuka diklat.

Alunan indah gamelan, kecapi, suling live menambah syahdu suasana pagi. Setelah seluruh tamu undangan memenuhi tempat duduk, lengser dan tarian Merak menyambut tamu kehormatan. Budaya Sunda menjadi pembuka acara untuk memperkenalkan salah satu budaya yang ada di Indonesia kepada tamu dari Taiwan. Setelah menikmati tarian Merak yang anggun acara dimulai.

Dibuka dengan Laporan Panitia yang disampaikan Kepala BBPP Lembang, Ir. Bandel Hartopo, M.Sc. Beliau menyambut seluruh tamu undangan yang telah berkenan hadir. Dalam sambutan pembuka beliau mengucapkan terima kasih kepada Taiwan Economic and Trade Office (TETO), Taiwan Technical Mission (TTM) yang membantu balai dalam meningkatkan sarana praktek, karena diklat memerlukan banyak kegiatan praktek. Setelah MoU yang ditandatangani TETO & BBPP Lembang 9 Juni 2015 silam akhirnya gedung dapat digunakan untuk pelatihan konvensional dan modern. Kerjasama ini juga menjadi sarana konsultasi dengan Taiwan dalam memajukan teknologi penanaman sayur. Kepala Balai juga melaporkan mengenai kegiatan diklat yang akan dilaksanakan, yaitu Diklat TOT Agribisnis Sayuran bagi Core Farmer dan Agriculture Training Camp (ATC). Peserta ATC adalah siswa SMAN 1, 2, 4, 6, 7 Kota Bandung untuk mengenalkan lebih dekat tentang dunia pertanian.

bbppl ttm2“Lingkungan Greenhouse dan Packing House menggunakan SOP Internasional, salah satunya Larangan Merokok. Selama 5 (lima) tahun kerjasama ini semoga akan terus berkembang, bukan hanya pemasaran namun juga membantu dalam mengajak generasi muda menjadi petani” tutupnya.

Usai laporan panitia, dilanjutkan dengan sambutan TTM Leader, Mr. Moh Gwo Jong. “Tujuan utama adanya kerjasama ini adalah untuk berbagi pengalaman, teknologi melalui BBPP Lembang dalam memajukan pengetahuan dan teknis petani. Kami merasa beruntung dapat memilih BBPP Lembang yang memiliki iklim bagus dan populasi tinggi. Area disini hamper sama dengan Taiwan dari segi iklim, cuaca, kepadatan penduduk dan perubahan cuaca” bukanya. “Selain menghadapi masalah sama yaitu pesaing usaha yaitu import. Dengan cara membangun Green House yang lebih baik dan meningkatkan penjualan untuk menghadapi pesaing tersebut. Maka akan dibenahi mulai dari perbaikan fasilitas disesuaikan dengan masalah yang ada. Berorientasi pada permintaan pasar” sambungnya.

BBPP Lembang memiliki tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan ekonomi hingga pengetahuan petani. Ada 5 (lima) komoditas sayuran utama ditanam di Smart Screen House yaitu Kubis, Tomat, Brokoli, Kentang dan Paprika. Adanya kontrol mulai dari produktivitas sehingga bisa mengetahui keuntungan.

bbppl ttm3Taiwan Technical Mission (TTM) sudah 40 (empat puluh) tahun kerjasama dengan Indonesia mulai dari Jawa Tengah, Bali dan saat ini di Jawa Barat. Berkembang dari penanaman tradisional hingga modern. Telah banyak menciptakan banyak kisah sukses seperti meningkatkan kesejahteraan petani jeruk, asparagus di Bali hingga 5 (lima) kali lipat. Harapan terbesar TTM dapat membantu meningkatkan produksi pangan lokal dan memimpin Indonesia sehingga mengurangi impor sekaligus memajukan petani Indonesia.

Deputi Representative of TETO, Ms. Phoebe Yeh pun berkesempatan dalam menyampaikan sambutannya. “Kerjasama pertanian Indonesia dan Taiwan dimulai sejak tahun 1976, TTM mengirimkan timnya ke Indonesia. Selama lebih dari 40 (empat puluh) tahun, ribuan petani telah terbantu seperti proyek agribisnis di Bogor dengan produk ICDF telah masuk ke supermarket besar di Jakarta. Program One Village One Product tahun 2010, bidang perikanan tahun 1997 dan pertanian mulai tahun 2013 dan banyak kerjasama di bidang lainnya yang telah terjalin dengan Taiwan” terangnya.

“Presiden baru Taiwan membuat kebijakan baru dalam membangun ASEAN dan Asia Selatan, terutama dalam bidang pertanian, pariwisata dan pendidikan. Di bawah kebijakan baru tersebut dengan adanya salah satu bantuan dalam membangun Greenhouse dan Packing House sebagai contoh dalam majunya teknologi Taiwan yang dimiliki saat ini. Sebanyak 1.800 petani akan menjadi target untuk ditingkatkan keuntungan maupun kesejahteraannya”.

Sambutan akhir disampaikan oleh Kepala Puslatan BPPSDMP Kementerian Pertanian, DR. Widi Hardjono, M.Sc “Penyuluh dan SDM Pertanian merupakan ujung tombak dalam memajukan pertanian. Perlu adanya upaya untuk memajukan SDM Pertanian, meningkatkan produksi pertanian demi ketahanan pangan. Akses pasar terbuka menjadi tantangan dan peluang. Adanya kerjasama ini menunjukkan keterbukaan Indonesia, fasilitas yang dibuat memperkuat BBPP Lembang sebagai tempat pelatihan yang maju” tutupnya.

bbppl ttm4Setelah rangkaian sambutan acara masuk ke bagian inti yaitu pemotongan tumpeng, membuka papan Sign board, pengguntingan pita dan pelepasan merpati. Berkeliling mulai dari Packing House dan Screen House, memantau secara langsung bangunan dan proses di dalamnya. Teknologi dan SOP Packing House, Screen House dijelaskan secara gamblang oleh pengelola dari BBPP Lembang dan TTM.

Sayuran yang telah dipanen di proses dengan apik di Packing House, salah satu daya tarik dari menjual sayuran ke masyarakat adalah selain sayuran yang segar namun juga dikemas dengan baik sehingga saat diolah sayuran tersebut dalam kondisi prima. Satu per satu Screen House dimasuki, memperlihatkan teknologi nya dan penuh dengan warna hijau segarnya sayuran ini tumbuh. Setelah puas berkeliling, acara ditutup dengan foto bersama peserta diklat dan doá untuk menambah keberkahan.

Seluruh fasilitas di BBPP Lembang merupakan sarana kediklatan bagi aparatur dan non aparatur (petani). Informasi lebih lengkap BBPP Lembang menyediakan secara lengkap mengenai teknis dan diklat hortikultura. (ND)