Penandatanganan Action Plan on Agricultural Cooperation

“Tidak hanya mengembangkan dan memenuhi pangan di negara Indonesia, namun memasarkan produk hingga ke Luar Negeri, memenuhi pangan ke luar (ekspor)”

Ungkapan cita-cita yang disampaikan oleh Kepala Balai BBPP Lembang, Ir. Bandel Hartopo, M.Sc bukan hanya sekedar angan-angan belaka. Namun akan diwujudkan perlahan tapi pasti. Keyakinan ini muncul dimulai dari kerjasama yang saat ini dijalankan Kementerian Pertanian dengan Taipei Economic and Trade Office (TETO) yang dijembatani oleh Kerjasama Luar Negeri (KLN) Kementan. Kerjasama pengembangan pertanian ini dilaksanakan langsung di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Kerjasama ini merupakan terobosan bagi BBPP Lembang dalam mengembangkan SDM, hasil pertanian Indonesia ke cakupan yang lebih luas. Dalam acara penandatangan Action Plan on Agricultural Cooperation yang dihadiri langsung oleh Mr. Benjamin Hong, Director of Political Division, TETO; Bapak Mesah Tarigan, Kepala Pusat Kerja Sama Luar Negeri Kementan; Ir. Bandel Hartopo, Msc, Kepala Balai BBPP Lembang beserta  Mr. Wu Chiung-Feng, Leader of Taiwan Technical Mission (TTM).

Proyek Strengthening Incubator Agribusiness with Human Resources Development and Optimazation of Horticulture Production fo Farmers in Bandung, Indonesia ini dilaksanakan di BBPP Lembang, tanggal 9 Januari 2015.

Kepala Pusat KLN Kementan, Mesah Tarigan menyampaikan dalam acara penandatanganan “Telah banyak kerjasama dengan Taiwan, khususnya di bidang Pertanian. Harapan dari kerjasama ini adanya implementasi dari proyek yang dilaksanakan selama 5 tahun di Lembang.” Mr. Benjamin Hong selaku Director of Political Division, TETO pun memberi sambutan singkatnya “Taiwan merasa tersanjung dapat bekerjasama dengan Kementan & BBPP Lembang. Semoga proyek ini dapat memajukan teknologi pertanian sekaligus memajukan petani Indonesia.”

Disampaikan Mr. Benjamin Hong, bahwa sebelumnya telah bekerjasama dengan Bali dalam mengembangkan dan menghasilkan pertanian yang berkualitas tinggi, seperti jamur, asparagus, kedelai, jeruk, dan lainnya. Tidak hanya pertukaran ide management skill, namun juga penjualan produk, teknologi pertanian, mempromosikan hingga meningkatkan pertaniannya.

Indonesia dianggap sesuai dalam pertanian, tidak hanya didukung alam saja. Melihat dari potensi tinggi yang dimiliki Indonesia tersebutlah, Taiwan ikut bekerjasama dalam pengembangan pertanian di Indonesia, hingga telah terjalin selama 39 tahun. Bukan waktu yang sebentar, hal ini merupakan hasil kebersamaan. Seperti disampaikan Mr. Wu Chiung-Feng, Leader of Taiwan Technical Mission (TTM) tujuan diselenggarakannya proyek ini yaitu untuk mengembangkan hasil petani yang besar, perbaikan kesejahteraan petani, meningkatkan pendapatan petani, membantu pemasaran dan distribusi, saling bertukar teknologi, hubungan bilateral Taiwan dan Indonesia, membina korporasi dan lainnya. Semoga proyek dengan BBPP Lembang ini tidak hanya hingga 2019, namun berjangka panjang dan seterusnya.