Apresiasi Pengembangan Jejaring dan Kemitraan Usaha Kelembagaan Petani Komoditas Sapi Potong

“Memasuki tahun 2015, Indonesia akan memasuki era pasar bebas. Hal ini tidak menjadi hambatan bagi petani di indonesia untuk meningkatkan daya saing dengan negara lain. Tidak berjalan sendiri, namun tetap berkaitan antara petani di seluruh Indonesia. Perwakilan dari tiap kelompok tani disertakan dalam pengembangan jejaring ini untuk menerapkan potensi yang ada saat ini.” sambut Kapusluhtan Kementerian Pertanian, Ir. Fathan A. Rasyid, M.Ag dalam acara pembukaan Apresiasi Pengembangan Jejaring dan Kemitraan Usaha Kelembagaan Petani. Acara pembukaan ini dibuka langsung oleh Kapusluhtan didampingi Kepala Balai BBPP Lembang Ir. Bandel Hartopo, M.Sc beserta Dr. Ir. Ranny Mutiara Chaidirsyah selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Kelembagaan Petani dan Usahatani.

Pembukaan acara dilaksanakan di Aula Catur Gatra BBPP Lembang. Kegiatan apresiasi ini merupakan acara Pusat Penyuluhan Pertanian bekerjasama dengan BBPP Lembang. Diselenggarakan selama 3 hari mulai dari 16 hingga 19 September 2014. Peserta pertemuan sebanyak 66 orang pengurus kelembagaan usahatani (Gapoktan/Asosiasi/KUB/Koperasi) dengan basis komoditi unggulan sapi potong yang telah mengembangkan jejaring usaha diantara pelaku utama dan membangun kemitraan dengan pelaku usaha lainnya dalam mengembangkan usaha/agribisnis sapi potomg. Adapun peserta nya berasal dari 26 Provinsi, yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Maluku. 

Di akhir pembukaan pertemuan, Kapusluhtan berpesan “Kelemahan kita adalah kurangnya kerjasama dalam kelompok. Harus membangun tim  yang kuat. Oleh karena itu jejaring ini sangat penting demi peningkatan surplus hasil sapi potong di Indonesia. Membuat desain dari hulu hingga ke hilir dalam membangun infrastruktur transportasi yang baik untuk mengirim dan mengangkut sapi potong dari pulau ke pulau. Dengan meminimalisir kekurangan dan hambatan ini, Indonesia pasti mampu bersaing di era bebas nantinya.”