Kunjungan Para Jurnalis IFAD ke P4K Kab. Subang

bbppl-ifadDivisi Komunikasi IFAD (International Fund Agriculture Development) di Roma menyelenggarakan pelatihan bagi Jurnalis se-Asia Tenggara pada tanggal 4 – 6 Juni 2013 di JS Luwansa Hotel – Jakarta. Peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 30 wartawan yang berasal dari Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Salah satu kegiatannya adalah mengunjungi lokasi P4K di Cisalak Kabupaten Subang pada hari Rabu tanggal 5 Juni 2013. Dengan tujuan melihat perkembangan kelompok P4K pasca proyek. Awal kegiatan, peserta mengunjungi BP4K Kabupaten Subang. Peserta mendapatkan informasi mengenai proyek P4K dan perkembangan proyek tersebut dari Bpk. Yayat selaku perwakilan dari BP4K Subang dan Bpk. Muharja yang merupakan perwakilan dari BBPP Lembang.

Setelah berdiskusi selama 45 menit di BP4K Subang, rombongan Jurnalis IFAD mengunjungi lokasi P4K yang berjarak sejauh 1 jam perjalanan dari Kantor BP4K Kab. Subang. Peserta disambut oleh Ibu Chaswati dan Ibu Keci selaku pimpinan dari P4K beserta anggota-anggotanya. Jurnalis IFAD yang baru pertama kali mengunjungi Kab. Subang ini nampak antusias dengan penyambutan dari tuan rumah. Terlebih dengan adanya sajian khas dari Kab. Subang sekaligus penganan oleh-oleh yang dibuat P4K Ginanjar dan Mekar Jaya, yaitu Keripik Nangka yang tampak asing bagi mereka.

bbppl-ifad2Tak berlama-lama, mereka pun berbincang ringan dengan Ibu Keci dan ibu Chaswati sambil menyantap hidangan makanan siang.  Setelah puas menyantap hidangan tradisional tersebut, Jurnalis IFAD berkumpul dengan Ibu Chaswati, Ibu Keci dan rekan-rekannya untuk diwawancara dan berdiskusi mengenai usaha yang mereka jalankan dari awal hingga saat ini. Rekan-rekan jurnalis satu persatu menanyakan bagaimana wanita-wanita tangguh yang hanya lulusan SD ini bisa mengembangkan usaha pengolahan hasil dari pasca panen hingga bisa mensejahterakan diri mereka sendiri maupun lingkungan sekitar.

Tak terasa waktu 2 jam untuk bersilaturahmi dan berbincang-bincang telah usai, peserta Jurnalis IFAD ini pun harus mengakhiri kegiatan kunjungan mereka. Tak lupa mereka membawa oleh-oleh Keripik Nangka tersebut untuk dibawa ke negaranya.