Pelatihan Pengawas Benih Tanaman

 

Diklat Dasar Khusus PBT Terampil Perkebunan
dan Diklat Dasar Umum PBT Ahli  Perkebunan


bbppl-pbt-peserta 1.jpgBBPP Lembang bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Departamen Pertanian dan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Maluku, menyelenggarakan Kegiatan Diklat Dasar Khusus Pengawas Benih Tanaman (PBT) Terampil Perkebunan yang diikuti oleh 46 orang peserta dan Diklat Dasar Umum Pengawas Benih Tanaman (PBT) Ahli  Perkebunan yang diikuti oleh 20 orang peserta. Diklat ini dilaksanakan di BBPP Lembang mulai tanggal 22 November – 6 Desember 2009.

Pembukaan pelatihan dilaksanakan pada hari Senin, 23 November 2009 pukul 09.00 WIB di Aula Catur Gatra BBPP Lembang, dibuka secara resmi oleh Direktur Budidaya Tanaman Tahunan, Ir. Mukti Sardjono, M.Sc. Beliau menyampaikan bahwa tugas sebagai Pengawas Benih Tanaman merupakan tugas yang kompleks tapi bila dilaksanakan dengan baik akan berhasil guna. Tugas Pengawas Benih Tanaman yaitu diantaranya melakukan penilaian kultivar yang akan dan telah dilepas, melakukan sertifikasi benih dan mengawasinya sehingga mutu benih sesuai yang diharapkan. Karena itu perannya dalam pembangunan pertanian harus selalu aktif, kreatif dan professional.


bbppl-pbt-p mukti.jpgBeliau juga menyatakan bahwa pembangunan pertanian sektor perkebunan cukup menunjukkan geliatnya. Tahun 2008 area perkebunan di bbppl-pbt-peresmian.jpgIndonesia sebanyak 18 hektar, 13 hektar dimiliki oleh rayat sedangkan 5 hektar sisanya dimiliki oleh sektor swasta. Perkebunan menyumbang devisa 190 trilyun rupiah tahun 2008 dengan komoditas unggulan kelapa sawit disusul oleh karet dan kakao. Renstra Pembangunan Perkebunan tahun 2010 – 2014 yaitu Produktivitas tanaman sebesar 72% dengan memberikan fasilitasi terhadap sektor tebu, karet, kakao, kapas dan komoditas penghasil bioenergi untuk lebih dikembangkan. Ada 127 komoditas perkebunan yang merupakan kewenangan Departemen Pertanian dan di tahun 2010 ada 15 komoditas yang akan diprioritaskan, yang terbaru yaitu kemiri sunan yang berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan kemiri sunan ini memiliki kandungan minyak lebih besar dibanding jarak pagar dalam penghasil bioenergi.

Beberapa Program Ditjen Perkebunan yang akan dilaksanakan tahun mendatang yaitu: Peremajaan tanaman tua, Pengembangan tanaman penghasil bioenergi, Desa Mandiri Energi, Swasembada gula, Pengembangan kapas, Pengembangan komodias krusial, Penyediaan benih unggul, Persiapan produk turunan, Pengembangan lembaga perkebunan, Community development, Penguatan jejaring kerja dan Good Agricultural Practices (GAP).
Adapun fasilitator yang akan memberikan materi pada pelatihan ini yaitu dari Biro Organisasi dan Kepegawaian, Ditjen Perkebunan, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Sumatera Utara dan Jawa Timur.