Siapkan SDM Pertanian yang Kompeten, Kementan Gelar Pelatihan Berbasis IT Program READSI
LEMBANG. Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) adalah program yang berada di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian. Tujuan jangka panjang READSI adalah meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin di wilayah sasaran program.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, “Program READSI memberikan kesempatan kepada setiap petani untuk terus maju dan berkembang dalam meningkatkan kesejahteraannya," terang SYL. “Kementerian Pertanian teurs berupaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM pertanian melalui pelatihan yang terstruktur, sistematis dan masif, karena perkembangan pertanian sangat dinamis. SDM pertanian adalah penentu peningkatan produktivitas, kontribusinya 50%. Sementara inovasi teknologi dan regulasi masing-masing 25%,” jelasnya lagi. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan, “Salah satu program yang ada di BPPSDMP yaitu READSI bertujuan untuk menyiapkan SDM pertanian yang berkompeten menghadapi tantangan dan perubahan cepat pada era revolusi industri 4.0.,” jelas Dedi. “Karenanya secara masif kami menyelenggarakan pelatihan berbasis online bagi para SDM pertanian di wilayah program READSI,” ungkapnya.
Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi Penyuluh Pertanian dan Fasilitator Desa di Wilayah Program READSI adalah E-Learning Pengolahan Hasil Hortikultura yang ditangani oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Pelatihan ini berbasis Learning Management System (LMS) dengan sesi asyncronous yang melibatkan keaktifan peserta untuk belajar mandiri di LMS, mulai dari mengisi evaluasi, mendownload dan mempelajari materi berupa bahan ajar, bahan tayang, dan video, dan sesi syncronous berupa tatap muka secara daring melalui virtual meeting zoom.
Kamis (22/07/2021), pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Balai, Ajat Jatnika. Dalam sambutannya, kepala balai menyampaikan bahwa READSI sebagai salah satu PHLN dibawah koordinasi Pusat Pelatihan Pertanian. “Saya harapkan, dengan peserta mengikuti pelatihan ini, dapat menyegarkan kembali pemahamannya tentang cara meningkatkan nilai tambah produk pertanian dengan kegiatan pengolahan hasil pertanian dan juga memahami cara memasarkannya,” jelas Ajat. Pelatihan online ini juga efektif efisien, apalagi di saat pandemi covid-19 masih ada,” imbuhnya.
Selama berlatih 3 hari mulai 22-24 Juli 2021, 32 orang peserta yang berasal dari 14 kabupaten di wilayah timur Indonesia, yaitu Poso, Sanggau, Kolaka, Kolaka Utara, Luwu Timur, Luwu, Buol, Bonebolango, Pohuwato, Konawe, Parimo, Banggai, Toli-toli, dan Sambas, belajar tentang Good Manufacturing Practices; Pengemasan; Pelabelan, Pengawetan; dan Teknologi Pengolahan Hasil Buah dan Sayur.