Kementan Cetak Pengusaha Tani Muda melalui Pelatihan Kewirausahaan Calon Pengusaha Tani Muda SIMURP
Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) merupakan proyek yang bersumber dari Loan Agreement antar Pemerintah Indonesia dengan World Bank (WB) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Pengelolaannya ada pada lintas empat Kementerian dan Lembaga yaitu BAPPENAS, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, SIMURP merupakan proyek yang berbasis di daerah irigasi dan daerah rawa. Tujuannya, untuk meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP), meningkatkan pendapatan petani, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Dedi juga menyatakan proyek SIMURP sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pertanian yang difokuskan pada tiga tujuan pembangunan pertanian. Tepatnya, penyediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor.
Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) turut mendukung SIMURP sebagai program yang mendukung salah satu program utama Kementan yakni mencetak petani milenial. SYL mengatakan kepada seluruh jajarannya, agar mensukseskan program-program utama Kementan tanpa terkecuali Proyek SIMURP.
“Program-program utama Kementan lainnya yang harus didukung diantaranya Kostratani dan peningkatan pemberdayaan petani dan penyuluh. Semuanya merupakan kunci keberhasilan pembangunan pertanian, dan pembangunan pertanian dimulai dari penyuluhnya, dengan meningkatkan kapasitas dan keterampilan penyuluh, maka produksi pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia dapat tercapai”, ujar SYL
Sebagai eksekusi pelaksanaan SIMURP, Kementan melalui Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) dan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang mengajak 113 petani milenial yang berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat, berpartisipasi dalam Pelatihan Kewirausahaan Calon Pengusaha Tani Muda SIMURP pada 22-29 Juli 2021. Pelatihan dilaksanakan dengan metode blended learning dengan pembelajaran daring pada 22-25 Juli 2021 dan pembelajaran luring pada 27-29 Juli 2021 di kampus BBPP Lembang.
Acara dibuka secara daring melalui Zoom Virtual Conference pada Kamis, (22/7) oleh Kepala Pusluhtan, Bustanul Arifin Cahya. Turut hadir Kepala BBPP Lembang, Kepala Bagian Umum, dan Widyaiswara di Ruang Krisan IV BBPP Lembang. “Kegiatan SIMURP merupakan kegiatan strategis yang dalam pelaksanaannya harus sejalan dengan program Kementan,” buka Bustanul. Lebih lanjut, Bustanul menjelaskan SIMURP bukan hanya sebatas proyek, namun juga dapat menjadi sebuah program yang berkelanjutan. “SIMURP turut mendukung program utama Kementan yakni petani milenial. Oleh sebab itu diharapkan SIMURP dapat mencetak petani milenial sebagaimana target Kementan 2,5 juta petani milenial dalam lima tahun ke depan,” pungkasnya.
Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta dapat menjadi seorang pengusaha tani muda yang mampu berperan sebagai akselerator dan motivator di wilayah asal masing-masing.
Selama sesi pembelajaran daring, peserta mendapatkan materi yang terdiri dari Kelompok Dasar dan Kelompok Inti. Materi pada Kelompok Dasar terdiri dari Kebijakan Pertanian Berbasis Climate Smart Agriculture dan Kebijakan Pengembangan Market Linkage SIMURP. Sementara materi Kelompok Inti terdiri dari Kewirausahaan, Business Plan, Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP), dan Pemasaran.