Kostratani Bukti Kementerian Pertanian Berpihak Pada Petani dan Penyuluh

"Menjadi penyuluh adalah pilihan," buka Eti Mulyati, Purnabakti Penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, saat menyampaikan materi Peningkatan Pelayanan Penyuluh Pertanian, Sabtu (20/03/21). Materi tersebut merupakan salah satu dari tiga materi pada Bimbingan Teknis (bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten Bandung. 

bbppl-soreang1

Jabatan penyuluh ada jabatan profesi seperti dokter, guru, dan widyaiswara. Salah satu indikator kerja sebagai penyuluh yakni melayani petani baik teknis maupun non-teknis. Eti berpesan agar penyuluh dapat memberikan solusi kepada setiap permasalahan petani. "Penyuluh harus bisa menyelesaikan masalah petani, tidak harus detail, minimal bisa menjembatani masalah," jelasnya.

Kemampuan teknis penyuluh harus menyeluruh, mulai dari teknik budidaya, teknik pascapanen, teknik pemasaran, hingga kelembagaan petani. Tidak hanya petani, menurut Eti penyuluh pertanian harus saling berkelompok. Banyak manfaat yang bisa didapat dari berkelompok antar penyuluh, antara lain: perluasan jejaring, perluasan pangsa pasar, pengembangan kemitraan, dan peningkatan kualitas usaha.

Penyuluh memiliki peran kunci dalam program Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani). Mulai dari pengawalan dan pendampingan petani dalam meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas prioritas, mengupayakan akses petani ke sumber informasi, teknologi, dan sumber daya lainnya dalam pengembangan usaha tani, membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang dan tantangan yang dihadapi petani, memfasilitasi proses belajar, membantu menumbuhkembangkan kelembagaan tani, hingga meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan kewirausahaan petani.

Menurut Eti, Kostratani menjadi bukti nyata bahwa seluruh Eselon I Kementan, didukung oleh semua Dinas Pertanian Kota/Kabupaten setempat, berpihak kepada penyuluh. Kostratani menjadi salah satu bentuk kebangkitan sumber daya manusia pertanian. "Kostratani ini sudah menjadi bukti bahwa Kementan ada di pihak Bapak dan Ibu petani dan penyuluh. Oleh karena itu penyuluh harus semangat mengembangkan pertanian dan harus kuat," tutur Eti.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengharapkan Kostratani melakukan lompatan besar untuk kemajuan pertanian Indonesia. Dalam hal pengambilan keputusan, kata SYL, tak jadi soal jika Kostratani mengambil kebijakan sesuai diskresi yang dimilikinya. Yang terpenting, mekanisme pengambilan keputusan dan kebijakan yang diambil tak membentur aturan.

"Harus ada (langkah) extraordinary yang bisa menjadi lompatan, tapi tidak menjadi masalah dari segi aturan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan dapat dicapai dari sektor pertanian yang positif dan tumbuh cukup tinggi," kata Mentan SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi, menjelaskan bahwa perlu dilakukan penguatan Kostratani, baik yang sedang dilakukan maupun yang akan dilakukan pada tahun depan. Dia menjelaskan, "salah satu hal yang membanggakan adalah konektivitas di tataran Konstratani," katanya. Hal ini menurutnya bukti bahwa fungsi Kostratani sebagai pusat data dan gerakan pembangunan pertanian berjalan.

Sebagai penutup Eti membuka sesi tanya jawab. Pada sesi ini, penyuluh menyampaikan beberapa permasalahan tentang administrasi, terutama catatan penjualan pupuk di masing-masing BPP. Menjawab hal tersebut Eti berpesan setiap kecamatan seharusnya memverifikasi pupuk subsidi yang diberikan pada kios. "Menginput bukan tugas penyuluh, melainkan tugas kios. Tugas penyuluh adalah monitoring," tegasnya