Mantapkan Pelatihan Internasional, BBPP Lembang Bersama NAM CSSTC Gelar Sosialisasi Training Program

Tiga hari menuju Online Training Course on Horticulture Seed Propagation with Tissue Culture, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bersama Non-Aligned Movement-Center for South-South Technical (NAM CSSTC) lakukan sosialisasi program pelatihan dan penggunaan Learning Management System (LMS). Sosialisasi turut dihadiri oleh perwakilan dari Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) dan UPT Pelatihan Kementan lainnya pada Senin (22/02/21).

bbppl-koordinasinam

Peserta berasal dari negara-negara yang tergabung di NAM CSSTC. Training dimulai dengan sambutan dari Kabag Umum sekaligus Pelaksana Harian BBPP Lembang, Yullyndra Tisna Diputri. Yullyndra mengucapkan selamat datang kepada para peserta dan menjelaskan program Online Training Course yang akan dilakukan. “Program terdiri dari synchronous atau tatap muka dan asynchronous atau belajar mandiri. Saat sesi tatap muka peserta mengikuti kelas melalui zoom meeting dan sesi asynchronous dapat dilakukan dimana saja,” jelasnya. 

Pembelajaran diakses melalui situs e-learning BBPP Lembang (https://elearningbbpplembang.com/). Untuk dapat mengakses materi, panitia akan mengirimkan username dan password masing-masing peserta. Setelah mendapat username dan password, peserta harus mengaskes materi satu per satu, mulai dari pre-test, yang menjadi syarat wajib peserta untuk membuka akses materi selanjutnya. Pre-test juga berguna untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum mengikuti pelatihan. Selanjutnya peserta dapat mengakses dokumen materi berupa modul, bahan tayang, panduan praktik dan video. Di akhir pembelajaran peserta wajib mengerjakan post-test dan rencana tindak lanjut sebagai persyaratan mendapatkan sertifikat pelatihan.

Sesi tatap muka akan dibawakan oleh Widyaiswara BBPP Lembang. Peserta diharapkan sudah melakukan pembelajaran mandiri agar lebih memahami diskusi saat sesi synchrounus. Alat dan bahan yang dipilih untuk praktik juga disesuaikan dengan kondisi peserta agar dapat diterapkan minimal pada skala rumah tangga.

Sebagai tolok ukur pemahaman materi, peserta wajib mengisi post-test. Kemudian, peserta juga wajib membuat rencana tindak lanjut atau action plan yang akan didampingi perkembangannya oleh Widyaiswara.

Untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi lebih lanjut, panitia membuat grup whatsapp bagi peserta.
Perbedaan zona waktu dan konektivitas internet menjadi salah satu tantangan dalam penyelenggaraan Online Training Course ini. Namun adanya koordinasi yang baik antara NAM CSSTC, Puslatan, dan BBPP Lembang selaku penyelenggara membuat sosialisasi berjalan dengan baik meskipun beberapa peserta dari Fiji dan Solomon Island sempat mengalami kesulitan untuk memasuki zoom meeting.

Online Training Course ini menjadi salah satu bentuk kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan negara Afrika dan Pasifik yang sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menggerakkan Kementan untuk aktif membantu negara mitra di Afrika dan Pasifik yang masih terbelakang dalam ketahanan pangan. "Indonesia selama ini telah banyak membantu negara-negara mitra di Afrika, seperti membangun training center di Gambia dan Tanzania, lalu membuat proyek percontohan pengembangan kacang  kedelai di Madagaskar dan padi di Sudan. Indonesia juga mengirim bantuan traktor tangan untuk beberapa negara Pasifik seperti Fiji dan Vanuatu," kata Mentan. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, juga menyatakan, "Indonesia memiliki banyak tenaga ahli dalam berbagai bidang yang siap untuk bekerjasama dalam membantu negara-negara mitra di Afrika dan Pasifik,"