Akhiri Magang Program SSW, Pemuda Tani Siap Hadapi Ujian JFT Basic dan ASAT.

Rabu, 30 Juni 2021 menjadi hari terakhir pelaksanaan Magang Pemuda Tani Program SSW di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Selama 75 hari sejak 15 April 2021 lalu, 30 pemuda tani terbaik yang telah terpilih melalui seleksi, telah selesai menjalani masa pembelajaran dalam rangka persiapan untuk mendapat kesempatan bekerja di negeri Sakura.

bbppl-ssw

Magang Pemuda Tani merupakan salah satu program Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Manusia Pertanian (BPPSDMP). Program ini bertujuan mempersiapkan pemuda tani menjadi Specified Skilled Workers (SSW) di Jepang.

Jika berhasil memenuhi semua persyaratan, para pemuda tani yang merupakkan kelompok usia millennial Indonesia akan belajar tentang tata kelola pertanian yang maju, mandiri, dan modern di Jepang, dengan harapan dapat dicontoh dan diterapkan sekembalinya ke Indonesia. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penyiapan tenaga kerja harus dilakukan. “Kita membutuhkan petani milenial yang siap bersaing secara global. Untuk itu, kemampuan tenaga tani harus disiapkan, salah satunya melalui program magang," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menyampaikan, “Sesuai arahan Menteri Pertanian maka kita harus siapkan petani milenial untuk terjun ke bisnis pertanian, baik level Indonesia maupun di level internasional. Salah satu caranya dengan magang ke Jepang melalui Program SSW," katanya.

Materi magang difokuskan pada pembelajaran budaya dan Bahasa Jepang dengan target lulus tes JFT Basic A2 / JLPT N4 dan Teknis Pertanaman Umum ASAT. Pembelajaran dilakukan secara klasikal selama 55 hari di BBPP Lembang dan 20 hari di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).

Selama menjalani magang peserta dibimbing oleh 23 orang Widyaiswara BBPP Lembang dan Ikatan Keluarga Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), serta melibatkan narasumber dan praktisi dari Lembaga Bahasa Jepang, dan Tim FMD.  

Setelah menjalani magang, seluruh peserta yang berasal dari 13 Kabupaten di Jawa Barat ini kembali ke daerah asal masing-masing dan akan menjalani tes JFT Basic A2 pada 25 Juli 2021 mendatang.

Selama menunggu tiba waktu ujian JFT Basic dan ASAT, untuk mempertahankan semangat dan kemampuan bahasa Jepang serta kemampuan teknis pertanian selama pembelajaran di BBPP Lembang, peserta akan menjalani magang di P4S dan IKAMAJA Kabupaten Garut, Majalengka, Bandung Barat, dan Tasikmalaya.

Kegiatan penutupan dilakukan pada pukul 13.00 di Aula Catur Gatra BBPP Lembang. Turut hadir Kepala BBPP Lembang, Widyaiswara, Koordinator Penyelenggaraan Pelatihan, Koordinator Program dan Evaluasi, pengurus IKAMAJA, narasumber dan praktisi dari Lembaga Bahasa Jepang Putra Maju, dan fasilitator.

Pelatihan ditutup oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. “Adanya magang pemuda tani untuk mempersiapkan program SSW menjadi salah satu upaya menciptakan lapangan pekerjaan di bidang pertanian seluas-luasnya,” buka Ajat.

Disampaikannya, hal ini juga merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kita memegang peran strategis, salah satu upaya dalam mensukseskan visi misi Kementerian Pertanian adalah dengan menciptakan sumberdaya manusia yang unggul, profesional, dan berdaya saing adalah dengan memfasilitasi para pemuda tani untuk bersama-sama membangun pertanian Indonesia,” tutupnya.

Muhammad Sidiq Bahrul dan Imam Abdul Wahab sebagai perwakilan peserta menyampaikan kesan pesannya dalam Bahasa Jepang dan Indonesia.

“Magang selama 75 hari di BBPP Lembang menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Kami sudah menjadi satu keluarga yang saling menguatkan. Banyak ilmu dan pengalaman yang didapat. Selain kemampuan Bahasa Jepang, Budaya Jepang, dan Teknis Pertanian, di Kawah Candradimuka BBPP Lembang ini kami juga mendapatkan banyak pengalaman berharga dari Sensei Taci, sesama peserta dan keluarga besar BBPP Lembang. Terima kasih kepada semuanya, mohon doanya agar kami semua lulus ujian JFT Basic dan ASAT,” ungkapnya.

Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh perwakilan peserta. Suasana haru menyelimuti Aula Catur Gatra saat seluruh peserta, sensei, dan penyelenggara bersama-sama menyanyikan lagu Sayounara.