Jalani Ujian Tulis, Penyuluh Alih Kelompok Persiapkan Diri Hadapi Praktik Lapang
Senin (26/4), merupakan hari terakhir pelaksanaan Pelatihan Fungsional Penyuluh Pertanian Alih Kelompok secara klasikal di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Selanjutnya, peserta akan menjalankan praktik lapang di Kabupaten Majalengka, Serang, dan Cirebon. Sebagai syarat untuk dapat mengikuti praktik lapang, peserta diharuskan lulus ujian tulis dengan nilai minimal 80.
Ujian tulis terdiri dari 120 soal dari 12 materi dengan masing-masing 10 butir soal. Materi tersebut antara lain: Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian, Ketenagaan Penyuluhan Pertanian, Identifikasi Potensi Wilayah, Programa Penyuluhan Pertanian, Rencana Kerja Tahunan, Materi Penyuluhan Pertanian, Media Penyuluhan, Metoda Penyuluhan, Penumbuhan Kelembagaan Petani, Evaluasi Pelaksanaan dan Dampak Penyuluhan, Pengembangan Profesi, dan Pengemasan Data Berbasis Internet.
Pengerjaan ujian dilakukan selama dua jam pelajaran (90 menit). Bagi peserta yang belum mencapai nilai minimum akan dilaksanakan remedial atau perbaikan. Pelaksanaan ujian tulis menjadi tolok ukur pemahaman peserta selama periode klasikal sekaligus mempersiapkan peserta untuk menjalani praktik lapang yang akan dilaksanakan mulai Selasa (27/4) selama enam hari.
Pada akhir sesi praktik lapang peserta akan melaksanakan uji kompetensi sebagai salah satu penilaian dan penentuan untuk dapat dilantik dalam jabatan fungsional penyuluh ahli. Proporsi penilaian yakni 70% kemampuan akademik ditambah 30% penilaian sikap dan perilaku. Melalui rangkaian pelatihan ini diharapkan dapat mencetak penyuluh pertanian ahli dengan standar dan kualitas, kemampuan, serta pengetahuan yang mumpuni.
Seperti yang disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang menyatakan bahwa "penyuluh adalah ujung tombak pertanian. Kemampuan penyuluh harus ditingkatkan dan distandarkan melalui sertifikasi". Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, juga mengingatkan pentingnya penyuluh sebagai inti gerakan pertanian di Indonesia. "Penyuluh adalah inti gerakan. Kalian (penyuluh pertanian) adalah ilmunya pertanian yang ada di lapangan," tegasnya