Peningkatan SDM Pertanian Kabupaten Sragen untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional
SRAGEN. Pandemi covid-19 masih terjadi, sehingga sektor pertanian tetap harus berjalan untuk memenuhi pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia. Berbagai langkah strategis di bidang pertanian dalam rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dilakukan oleh Kementerian Pertanian. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan, “Kegiatan utama sektor pertanian adalah peningkatan produksi tanaman pangan utamanya padi, jagung, dan kedelai,” jelas SYL. Lebih lanjut disampaikan, selain peningkatan produksi tanaman pangan juga untuk meningkatkan produktivitas komoditas hortikultura utamanya alpukat, durian, kelengkeng, komoditas perkebunan utamanya tebu, kopi, dan kelapa dan komoditas peternakan utamanya susu, daging sapi, daging itik, dan kerbau.
Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian yang memiliki tugas pokok meningkatkan kompetensi SDM pertanian melalui pelatihan, salah satunya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menindaklanjuti arah kebijakan Kementerian Pertanian tersebut melalui Pelatihan Teknis Tematik di 15 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, salah satunya di Kabupaten Sragen. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan, “Sebagai bentuk dukungan keberlangsungan Food Estate, ada sejumlah langkah yang akan dilakukan BPPSDMP. Diantaranya dengan menggelar pelatihan bagi penyuluh, petugas lapangan, dan juga untuk petani serta generasi milenial yang memiliki minat untuk menekuni sektor pertanian.”
Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 10-12 Juni 2021, diikuti oleh 90 orang peserta terdiri dari 30 orang penyuluh pertanian (1 angkatan) dan 60 orang petani (2 angkatan) tentang Teknis Budidaya Padi. Pelatihan dilaksanakan di 3 lokasi yaitu di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gemolong yang diikuti peserta penyuluh pertanian, P4S Entrepreneur Center yang diikuti peserta non aparatur angkatan 1 dan P4S Mitra Karya Tani untuk peserta non aparatur angkatan 2.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen, Wikanto Joko Sutejo. Turut hadir dalam pembukaan, Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Lembang, Taufik Lukman. Dalam sambutannya sesaat sebelum membuka pelatihan, Wikanto menyampaikan, “Tujuan dilaksanakannya pelatihan yaitu menciptakan kesamaan persepsi dan pemahaman yang komprehensif bagi petani dan penyuluh pertanian mengenai program untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional secara berkesinambungan dan menyiapkan petani dan penyuluh pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas yang bermuara kepada peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya.”
Selama 3 hari berlatih, materi disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Lembang, Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen, dan praktisi. Materi secara klasikal tentang kebijakan pembangunan pertanian, identifikasi hama/penyakit tanaman padi, pengendalian hama/penyakit tanaman padi, kelembagaan kelompok tani, sistem pemasaran online/offline, kemitraan/kerjasama dan budidaya jagung, dan pembuatan pupuk organik. Untuk lebih memahami materi pelatihan, maka peserta praktik langsung tentang pembuatan pupuk organik.
Peserta pelatihan, Ida Sriyani, menyampaikan kesannya mengikuti pelatihan, “Terimakasih Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen dan BBPP Lembang, pelatihan tematik ini meningkatkan kapasitas kami sebagai penyuluh sebagai bekal pembinaan kepada petani.” “Semoga ada pelatihan lanjutan berikutnya agar pemahaman kami menjadi lebih komprehensif,” pesan Ida.
Muzakkir, peserta lainnya juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen dan Kepala BBPP Lembang atas terselenggaranya pelatihan ini. “Banyak hal baru yang kami dapatkan selama pelatihan. Kami lebih memahami tentang pengendalian hama dan penyakit, kemitraan dan pemasaran online, juga tentang pembuatan pupuk organik sehingga harapan kami produktivitas tanaman yang kami budidayakan meningkat,” jelasnya.