E-Learning KRPL Meningkatkan Kompetensi Penyuluh Pendamping Program READSI

bbpplembang elearningKRPLLEMBANG. Salah satu cara mendapatkan konsumsi pangan yang sehat salah satunya dengan memanfaatkan lahan di kawasan pekarangan rumah, dikenal dengan istilah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Lahan yang tersedia di sekitar pekarangan rumah didesain sedemikian rupa untuk dapat digunakan sebagai tempat budidaya aneka komoditas pertanian seperti tanaman semusim atau tanaman tahunan, ternak dan ikan yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pangan sehari-hari, sehingga pemanfaatan lahan pekarangan dapat dijadikan sebagai lumbung pangan keluarga dan masyarakat. Ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “Urusan pangan 267 juta rakyat Indonesia tetap harus ditangani dengan baik. Kita harus bekerja lebih keras. Petani harus dimotivasi dan tetap disemangati,” ujar Menteri yang akrab disapa SYL ini.

Aparatur pemerintah dalam hal ini penyuluh pertanian memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam mendampingi petani menyiapkan bahan makanan yang sehat dan terjangkau bagi keluarganya dan masyarakat sekitarnya. Karenanya, pengetahuan serta keterampilan tentang pemanfaatan pekarangan yang baik dan benar melalui pelatihan bagi penyuluh pertanian perlu ditingkatkan sehingga dapat diterapkan kepada masyarakat. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menyatakan, “Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa. Oleh karena itu gencarkan olah tanah, olah tanam, dan manfaatkan lahan pekarangan, terutama pangan lokal. Semua harus mendukung gerakan ketahanan pangan nasional,” tutur Dedi.

Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Initiative (READSI) merupakan salah satu program Kementerian Pertanian dalam pemberdayaan petani, bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang mengadakan Kegiatan pelatihan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Pelatihan ini metodenya e-learning berbasis Learning Management System (LMS) dan saat sesi online menggunakan aplikasi zoom cloud meeting untuk mengakomodir sesi tanya jawab peserta dan fasilitator. Ini sesuai dengan tujuan dari READSI yakni mewujudkan pertanian terpadu dan agribisnis, diharapkan akan dapat meningkatkan pemberdayaan rumah tangga di perdesaan baik secara individu maupun secara kelompok dengan keterampilan, membangun rasa percaya diri dan pemanfaatan sumberdaya guna meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian secara berkelanjutan sehingga mereka mampu mengaplikasikan ilmu dan teknologi yang didapat ke lahan pekarangan rumahnya masing-masing maupun usaha tani.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan Pelatihan KRPL Program READSI secara online selama 3 hari, mulai 18 - 20 November 2020. Pembukaan pelatihan, Rabu (18/11/2020) oleh Kepala BBPP Lembang Kemal Mahfud. “Dengan adanya pemanfaatan pekarangan, dapat mengurangi cost pengelolaan keuangan rumah tangga, dan ini menjadi tugas penyuluh pertanian untuk memberikan pemahaman dan selalu mendampingi petani binaannya.”

Peserta pelatihan sebanyak 27 orang penyuluh pertanian berasal dari 18 kabupaten di 6 provinsi lokasi Program READSI, yaitu 6 orang penyuluh pertanian dari Provinsi Gorontalo, 9 orang penyuluh pertanian dari Sulawesi Tengah, 1 orang dari Sulawesi Selatan, 3 orang dari Sulawesi Tenggara, 4 orang dari Kalimantan Barat, dan 4 orang penyuluh pertanian dari NTT. Selama pelatihan, peserta belajar tentang Kebun Bibit Desa, Model Budidaya Vertikultur, Budidaya Sayuran di Polybag, Budidaya Tabulampot, Hidroponik Sederhana, Pembuatan Pupuk Organik, Pembuatan Pestisida Nabati, dan Desain Pekarangan. Secara simultan, setiap widyaiswara memberikan penjelasan dan langsung praktik bersama peserta secara virtual. Sesi diskusi menjadi ajang tanya jawab sebagai upaya memecahkan permasalahan peserta di lapangan terkait budidaya tanaman di KRPL.

Hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan, evaluasi daily mood, peserta merasa senang dalam mengikuti proses pelatihan secara virtual ini. Untuk evaluasi pemahaman materi, evaluasi awal 43,33 dan evaluasi akhir 88,70 sehingga peningkatan pemahaman sebesar 153,46%. Penilaian terhadap fasilitator 4,82 dan berada dalam kategori sangat baik. Evaluasi kepuasan peserta sebesar 112,07, kesimpulannya seluruh peserta merasakan puas mengikuti pelatihan ini. Evaluasi yang dilakukan sebagai feedback untuk meningkatkan pelayanan dalam proses pelatihan.

Nirlawati, salah satu peserta, penyuluh pendamping Program READSI dari Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat, menyampaikan kesannya selama mengikuti pelatihan, “pelatihan metode online ini sangat baik, apalagi saat pandemi covid-19 ini, biayanya pun relatif lebih murah dan waktunya lebih leluasa. Secara materi, ada penambahan wawasan dan pengetahuan bagi kami dan materi tersebut bisa kami peroleh langsung dari LMS elearningbbpplembang.com. Terimakasih kepada Widyaiswara BBPP Lembang dan seluruh panitia.”