OTM MESRA: Onsite Training Model, Menuju Petani Cerdas dan Sejahtera
Pelaksanaan pelatihan selama ini masih bertumpu pada tataran output yaitu meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta pelatihan. Belum terlihat secara langsung dampaknya dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peserta. Hal ini dikarenakan pelatihan dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat menyesuaikan dengan anggaran yang ada dan tanpa adanya bpendampingan berkelanjutan.
Pelatihan pertanian merupakan kegiatan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dibidang pertanian. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pembangunan Berkelanjutan dan untuk mendukung Program Nawacita nomor 5 “Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program ‘Indonesia Pintar’; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program ‘Indonesia Kerja’ dan ‘Indonesia Sejahtera’ dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019” .
Pada tahun 2016, BBPP Lembang melakukan terobosan baru dalam model pelatihan yaitu menciptakan Onsite Training Model, Menuju Petani Cerdas dan Sejahtera (OTM MESRA). Inovasi dalam model kediklatan ini disambut dengan baik oleh Taiwan Technical Mission (TTM) sehingga menjadi kegiatan kerjasama pelatihan dalam kerangka pemberdayan petani dengan target awal melatih 1.800 orang petani dalam kurun waktu 3 tahun. Tahun 2017, OTM diterapkan dalam pelaksanaan Diklat Teknis Agribisnis Sayuran bagi 600 orang petani wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. OTM MESRAadalah sebuah model pelatihan berbasis outcome yang menggunakan pola integrasi mulai dari proses perencanaan hingga pendampingan dan evaluasi. OTM MESRA menggunakan pendekatan wilayah dalam proses pelaksanaannya. Kelebihan OTM MESRA yaitu: berbasis outcome (orientasi pendapatan) jaminan sektor hilir; integrasi; materi sesuai dengan kebutuhan; menyelesaikan permasalahan petani dengan tepat; sarana belajar adalah lokasi usahanya; waktu belajar sesuai dengan siklus budidaya dan sesuai kesepakatan petani peserta; pendampingan berkelanjutan; penyebaran/diseminasi pengetahuan dan informasi ke petani lain lebih cepat; biaya lebih kecil.
Dengan pelaksanan OTM MESRA maka mewujudkan better farming, better bussines dan better living bagi petani bukanlah lagi sebuah mimpi.