pH Tanah Memerlukan Dosis Pemupukan
LEMBANG. Sesi 5 Pelatihan Teknis Agribisnis Sayuran dengan Onsite Training Model di Kelompok Tani Cialieu, Cibodas Lembang, dilaksanakan Selasa (30/04/2019). Dipandu oleh fasilitator yang merupakan penyuluh pertanian, Ferry, sesi ini diawali dengan presentasi kelompok tentang bagaimana mendeskripsikan ciri tanaman yang kekurangan dan kelebihan unsur hara utama seperti Nitrogen (N), phosphor (P), atau Kalium (K) yang selama ini dialami saat melakukan budidaya tanaman. Secara simultan, perwakilan dari 3 kelompok bergantian mempresentasikan kelebihan dan kekurangan unsur hara. Secara umum, deskripsi masing-masing kelompok atas kelebihan dan kekurangan unsur hara pokok seperti N, P, dan K sama. Misalnya kekurangan unsur Nitrogen maka tanaman akan berwarna kuning, sedangkan kelebihannya tanaman tumbuh subur. Kekurangan Phospor, tanaman akan busuk dan layu, sedangkan kelebihannya tanaman tumbuh kuat. Kekurangan unsur Kalium maka tanaman akan tumbuh kerdil, sedangkan kelebihannya tanaman akan berbobot besar.
“Dengan PUTK diharapkan membantu petani meningkatkan ketepatan pemberian dosis pupuk P, K dan bahan organik lainnya”, ujar Ferry. Secara umum PUTK ini dapat digunakan untuk penilaian status kesuburan tanah lahan kering secara cepat. Satu paket kemasan PUTK terdiri dari: a) satu set larutan ekstraksi untuk penetapan P, K, bahan organik, pH dan kebutuhan kapur, b) peralatan pendukung, c) bagan warna, serta (e) buku petunjuk penggunaan. Selanjutnya peserta praktik menguji pH tanah dengan alat Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK).
Sesi 5 dilanjutkan dengan pemaparan tentang pupuk dan pemupukan berimbang, yang disampaikan oleh praktisi dari perusahaan pupuk, Agus. Disampaikannya tentang Konsep Terpadu untuk Hasil Optimal dalam Budidaya Tanaman Sayuran. “Yang penting dalam budidaya adalah memilih varietas yang cocok, perhatikan faktor iklim seperti sinar matahari, pengairan, dan suhu, serta manajemen budidaya tanaman yang baik mulai dari penanganan hama dan penyakit, irigasi, pengendalian gulma, SDM, drainase, dan populasi tanaman/hektar”, jelas Agus. “Kita harus mengetahui unsur hara dalam tanaman baik makro dan mikro dan kita harus mengetahui pH tanah dan menjaganya di kisaran angka 6-7, tidak terlalu masam dan tidak terlalu basa, cenderung netral, karena dengan demikian kita dapat menentukan pemberian pupuk yang benar sesuai dosis”, tegasnya lagi. (chetty)