Paennibacillus Polymixa, Pengendali Penyakit Tanaman secara Organik
CIPATAT. Pelatihan Teknis Agribisnis Sayuran dengan Onsite Training Model Angkatan 41 memasuki sesi 2, Rabu (06/03/2019). Tiga puluh orang peserta yang tergabung di Kelompok Tani Melati Agri Mandiri pada sesi ini memperoleh materi tentang Pengenalan Paennibacillus polymixa, sebagai pengendali penyakit pada tanaman secara organik. Materi disampaikan oleh fasilitator, Petugas POPT Kecamatan Cipatat, Eky Syamsul Hidayat.
“Paennibacillus polymixa merupakan agens hayati yang berfungsi sebagai agens antagonis yang dapat mengendalikan penyakit pada tanaman, dan agens hayati ini kuat sampai 6-7 bulan”, penjelasan Eky saat mengawali penyampaian materi”. “Penyakit seperti hawar daun, layu fusarium, akar gada, bercak coklat yang kerap menyerang tanaman seperti tomat, cabai, terong, ketimun, bisa dikendalikan dengan Paennibacillus polymixa ini”, ujarnya lagi.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk perbanyakan dan aplikasi Paennibacillus polymixa diantaranya: kentang, air, gula, starter bakteri, aerator, selang, jerigen, jarum ose, lampu spirtus, alkohol, dan aquades. Selanjutnya dijelaskan pula mekanisme pembuatannya yaitu dengan merebus kentang hingga lunak, airnya rebusannya yang akan digunakan sebagai ekstrak setelah ditambahkan gula. Selanjutnya melakukan perakitan untuk kegiatan fermentasi yang dibuat secara langsung oleh fasilitator dihadapan peserta pelatihan.
Selanjutnya peserta praktik inokulasi starter Paennibacillus polymixa pada ekstrak kentang gula yang telah dibuat. Aplikasi Paennibacillus polymixa ini dilakukan dengan cara disemprotkan ke tanaman, dilakukan mulai dari perendaman benih, persemaian, dan persiapan lahan, agar tanaman tahan penyakit seperti prinsip vaksinasi pada manusia. Di penghujung sesi, salah seorang peserta, Herni, menyampaikan harapannya mengikuti pelatihan ini, “dengan mengikuti pelatihan ini, kami ingin bisa meningkatkan ekonomi keluarga, dan dengan menerapkan pertanian organik maka kami akan lebih sehat”. (Chetty)