Giat Santri Tani dalam Bisnis Ayam Kampung
TASIKMALAYA. Bisnis dibidang peternakan seperti misalnya ayam kampung sangatlah menjanjikan keuntungan yang berlipat. Daging dan telurnya memiliki harga relatif tinggi di pasaran karena permintaan konsumen juga tinggi. Asalkan ditekuni dengan baik dan memahami bagaimana proses budidayanya mulai dari menyiapkan kandang, meramu pakan yang tepat, dan mengenal penyakit pada ayam dan melakukan pencegahan penyakit dengan vaksin agar tidak keburu sakit dan mati yang menyebabkan kerugian, maka akan sukses di bisnis ayam kampung.
Proses belajar budidaya ayam kampung terlihat di salah satu sudut di Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Rajapolah, dimana berkumpul 120 orang santri dari 12 Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM). Mereka beruntung bisa menjadi penerima manfaat Program Penumbuhan dan Penguatan KSTM yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian tahun 2019 ini. Setelah melalui proses identifikasi dan verifikasi oleh tim Kementerian Pertanian, maka 10 orang dari 20-30 anggota KSTM yang ada di setiap pondok pesantren, berhak mengikuti Bimtek.
Pembukaan Bimtek Peningkatan Kompetensi bagi Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) digelar di BPP Rajapolah, Senin (08/04/2019). Kegiatan ini kerjasama BBPP Lembang dengan Pusat Pendidikan Pertanian selama 2 hari, dari tanggal 8-9 April 2019. Pembukaan Bimtek oleh Kasie Non Aparatur BBPP Lembang, Irwan Waluya. “Paket bantuan budidaya ayam kampung untuk setiap KSTM ini adalah 500 ekor ayam kampung usia 4 minggu, bantuan pakan selama 2 bulan, vitamin, obat, dan desinfektan, serta bantuan pembuatan kandang”, jelas Irwan sebelum membuka kegiatan. Fasilitator Bimtek yaitu penyuluh dan petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya. (Chetty)