Galakkan Pertanian Organik pada Pelatihan OTM Extra

bbpplembang pendampinganOTM angk3LEMBANG. Pelatihan kerjasama Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dengan Taiwan Technical Mission (TTM) yaitu Pelatihan Onsite Training Model Extra, di awal tahun 2019 ini, mengusung tema besar yaitu pertanian organik. Kenapa pertanian organik?Karena saat ini masyarakat sudah beranjak dari konsumsi pangan yang banyak bergeser kearah keamanan pangan. Pelatihan OTM berbeda dengan pelatihan teknis budidaya lainnya karena memadukan pelatihan dan pendampingan/penyuluhan dalam satu siklus budidaya, dimana pendampingan dilakukan diluar kegiatan pelatihan dan dilakukan oleh Widyaiswara BBPP Lembang dan Penyuluh PPL serta Petugas POPT kepada peserta pelatihan.

Jumat (18/01/2019), salah seorang Widyaiswara Spesialiasi Budidaya khususnya Hama dan Penyakit Tanaman, Sinta Andayani, beserta Penyuluh PPL mendatangi salah satu peserta Pelatihan OTM Extra (goes to Organic) Angkatan 3 di Desa Cibodas. Materi pendampingan yaitu seputar pertanian organik. “Kelebihan budidaya organik diantaranya: ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu kimia baik didalam tanah maupun pada tanaman, kelestarian ekosistem, pestisida nabati relatif lebih murah dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintetis, penggunaan bahan-bahan alami dan hayati relatif lebih aman bagi petani maupun konsumen, produk-produk organik mempunyai nilai jual lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk-produk non organik”, jelas Sinta.

Selanjutnya disampaikan tentang beberapa alternatif apa saja yang bisa sebagai pengendali hama dan penyakit pada tanaman seperti aplikasi PGPR, trichoderma, metarhizium, dan pemanfaatan tanaman refugia.Refugia atau tanaman perangkap hama seperti bunga matahari, tanaman tai kotok, kenikir, gulma, sayuran bayam dan jagung, bisa menjadi alternatif pertama yang bisa dimanfaatkan dalam memerangkap hama”, ungkap Sinta. (chetty)