Upaya Menggenjot Produksi melalui Pelatihan bagi Pengelola dan Operator Alsintan

bbpplembang pelatihanalsintan garut3GARUT. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian menyelenggarakan Pelatihan Teknis Tematik bagi Pengelola dan Operator Alsintan di Desa Sindanglaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 8 – 9 Mei 2018. Pelatihan yang diikuti oleh 30 bbpplembang pelatihanalsintan garutorang peserta terdiri dari operator alsintan, Babinsa, dan Penyuluh Pertanian Lapangan. Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan pengurus kelompok tani, gabungan kelompok tani, pengelola UPJA, brigade tanam dan brigade panen penerima bantuan alsintan serta penyuluh pertanian di lokasi penerima bantuan dalam mengelola alsintan.

bbpplembang pelatihanalsintan garut1Selama 2 hari berlatih, peserta memperoleh materi secara klasikal di kelas serta praktik langsung tentang pengenalan traktor roda 2, traktor roda 4, combine harvester. Apa saja komponen-komponen yang ada didalamnya, bagaimana pemeliharaannya serta bagaimana mengoperasionalisasikannya. Fasilitator selama pelatihan yaitu dari Balai Latihan Kerja Disnakertrans Kabupaten Garut serta praktisi yang mahir dibidang alsintan.

bbpplembang pelatihanalsintan garut2Kepala Balai, Bandel Hartopo menyampaikan “setelah peserta berlatih, melihat dan mencoba langsung bagaimana cara mengoperasionalkan traktor roda 2, traktor roda 4 serta combine harvester, maka mereka bisa menilai bahwa dengan alsintan maka kerja lebih efisien efektif serta modern dan ini menjadi tantangan tersendiri  bagi generasi muda pertanian dalam memanfaatkan alsintan”. Hal ini diamini oleh peserta pelatihan, Dede dan Tatan, yang mengungkapkan bahwa “dengan penggunaan traktor, maka pengolahan lahan bisa menjadi lebih cepat”.

Lebih lanjut, Rokhedi, Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan BBPP Lembang sekaligus Tim Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan Wilayah Kabupaten Garut mengajak seluruh stakeholder yang mendukung swasembada pangan untuk mengoptimalkan alsintan. “Dengan alsintan, kinerja akan lebih optimal. Traktor roda 2 dapat mengolah lahan sebanyak 0,3-0,6 hektar/hari dan traktor roda 4 dapat mengolah lahan 2 hektar/hari. Untuk combine harvester ukuran kecil dapat memanen seluas 0,6 hektar/hari, ukuran sedang 1,2 hektar/hari dan ukuran besar 2 hektar/hari”, ungkapnya. (chetty)