SUBANG. Banyak sekali makanan berbahan dasar kedelai dengan harga relatif murah namun kaya protein, seperti tahu, tempe, kripik kedelai, susu kedelai, yoghurt, dan produk olahan kedelai lainnya yang dikonsumsi oleh mayoritas penduduk Indonesia. Namun, hingga saat ini penyediaan kedelai sebagai bahan dasar pembuatan berbagai produk olahan tersebut masih impor, karena produksi kedelai dalam negeri masih fluktuatif turun naik setiap tahun akibat peningkatan produktivitasnya relatif sangat kecil dengan perluasan areal tanam yang sangat terbatas. Karenanya, produksi kedelai dalam negeri harus selalu diupayakan untuk ditingkatkan agar dapat mengurangi impor. Pemerintah mentargetkan swasembada kedelai tahun 2018.

Salah satu cara meningkatkan produktivitas kedelai dengan meningkatkan kompetensi pelaku utama yaitu petani kedelai, melalui pelatihan. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan Pelatihan Teknis Tematik Kedelai bagi 30 orang petani Kabupaten Subang. Pelatihan Teknis Tematik Kedelai bagi petani adalah suatu langkah strategis untuk pengembangan dan ketersediaan SDM pertanian yang menguasai teknologi tepat guna dan modern serta cara budidaya kedelai yang baik dan benar, sehingga dapat memberikan informasi penting bagi para petani untuk  meningkatkan produktivitas dan kualitas kedelai seperti yang diharapkan.

Pelatihan dilaksanakan di Kabupaten Subang sebagai salah satu sentra pengembangan kedelai. Dilaksanakan mulai tanggal 21 – 23 Maret 2018. Pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari efektif ini, diisi dengan pemberian materi baik secara klasikal didalam kelas tentang budidaya kedelai, yaitu persiapan lahan; penyiapan bahan tanam; pemeliharaan; pembuatan dan aplikasi agen hayati; pengendalian OPT; panen dan pascapanen, serta praktik langsung mengenai pemupukan kedelai dan pengendalian OPT. (chetty)