Pelatihan Peningkatan Kemampuan Penyuluh Pertanian Kabupaten Bekasi

bbpplembang pelatihan penyuluhbekasi6.JPGLEMBANG. Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan bbpplembang pelatihan penyuluhbekasi2Kemampuan bagi 77 orang Penyuluh Pertanian wilayah Kabupaten Bekasi. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 4 – 6 Desember 2017. Pembukaan pelatihan secara resmi oleh Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Firman Heryadi, Senin (4/12/2017) dihadiri oleh pejabat struktural dan fungsional BBPP Lembang.

 

bbpplembang pelatihan penyuluhbekasi1bbpplembang pelatihan penyuluhbekasi3Selama 3 hari berlatih, peserta memperoleh banyak materi berkaitan dengan peran penyuluh sebagai diseminator informasi pertanian dan pendamping petani secara teknis berusaha tani di wilayah kerja masing-masing. Dipandu oleh widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi penyuluhan, peserta mempelajari tentang apa peran penyuluh saat ini terutama di era teknologi informasi yang menuntut penyuluh untuk bisa menciptakan teknik komunikasi yang lebih efektif agar proses penyuluhan bisa lebih efisien dari sisi jarak dan waktu. Pemanfaatan berbagai media penyuluhan modern seperti video dikenalkan kepada peserta, sekaligus praktik langsung membuat video penyuluhan sederhana yang diharapkan dapat membantu penyuluh untuk lebih jelas dalam menyampaikan materi penyuluhan kepada petani.

 

bbpplembang pelatihan penyuluhbekasi4Kepala BBPP Lembang, Bandel Hartopo, dalam sambutannya saat penutupan pelatihan menyampaikan “saya harap penyuluh senantiasa menambah wawasannya supaya selalu siap saat mendampingi petani, baik saat memberi materi penyuluhan maupun saat mendampingi teknis usahatani petani binaan masing-masing”. “Upayakan di BPP itu dibangun demplot-demplot, tidak harus luas, karena dengan demplot itu berarti penyuluh sudah mempraktikkan terlebih dahulu apa yang akan disuluhkan kepada petani, sehingga penyuluh sudah tau apa yang menjadi masalah, upaya penyelesaian seperti apa, sebelum melakukan pendampingan kepada petani”, pungkasnya. (chetty)