Pengelola UPJA Berlatih Mekanisasi Pertanian

bbpplembang diklat mekanisasi nonaparatur2 2LEMBANG. Nampak sekelompok orang sedang asyik memperhatikan koleksi alat mesin pertanian (alsintan) yang dimiliki BBPP Lembang, sambil mendengar penjelasan fasilitator yang menjelaskan bagaimana operasional alsintan yang ada. Sekelompok lainnya masing-masing satu persatu mencoba mengendarai traktor milik BBPP Lembang. Ya, 30 orang Pengelola UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian) sedang menjalani sesi praktik pada materi Diklat Mekanisasi Pertanian. Peserta berasal 17 kabupaten di 2 provinsi binaan BBPP Lembang, Jawa Barat dan Banten. Mereka berlatih di BBPP Lembang selama 7 hari efektif, mulai tanggal 19 – 26 Juli 2017.

bbpplembang diklat mekanisasi nonaparatur2Kepemilikan alsintan di tingkat petani sangat rendah, karena itu dibentuk UPJA dengan fungsi memberikan jasa alsintan dalam penanganan budidaya oleh petani, seperti dalam hal penyiapan dan pengolahan lahan, pemberian air irigasi, penanaman, pemeliharaan, bahkan saat panen dan pascapanen. Karena itu, peran BBPP Lembang sebagai lembaga yang melatih aparatur dan non aparatur pertanian, penting untuk melatih para Pengelola UPJA dengan tujuan mendorong dan memotivasi perkembangan dan kemajuan kinerja UPJA dan meningkatkan pemanfaatan alsintan dari aspek teknis, ekonomi, organisasi agar UPJA berkinerja professional.

bbpplembang diklat mekanisasi nonaparatur1Fasilitator diklat yaitu dari Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Ditjen PSP Kementan, UPTD Balai Mekanisasi Pertanian BBI Cihea, Widyaiswara BBPP Lembang dan praktisi saat sesi kunjungan lapang. Peserta diklat memperoleh materi inti yaitu: jenis dan fungsi alsintan; analisa kebutuhan alsintan, mobilisasi untuk optimalisasi pemanfaatan alsintan, analisa biaya operasional alsintan, kewirausahaan usaha jasa alsintan; business plan.

Pelatihan ditutup secara resmi oleh Kepala BBPP Lembang, Ir. Bandel Hartopo, M.Sc pada hari Rabu, 26 Juli 2017 di Kelas Krisan BBPP Lembang. Beliau sampaikan “mekanisme mekanisasi pertanian dalam hal perbaikan kualitas alsintan akan ditinjau ulang, dengan pemanfaatan alsintan di tingkat petani yang dikelola oleh UPJA, diharapkan harga jual menjadi lebih tinggi karena bagaimanapun teknologi dapat meningkatkan nilai jual dibanding hanya dengan metode konvensional”. Hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan, mulai dari evaluasi terhadap pemahaman materi peserta, sikap dan perilaku peserta, daily mood peserta, harapan kenyataan kepuasan peserta, evaluasi fasilitator dan evaluasi kunjungan lapang secara umum hasilnya baik, walau masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan kualitas penyelenggaraan pelatihan yang menjadi masukan bagi BBPP Lembang dalam pelaksanaan pelatihan berikutnya. (chetty)