Integrated Farming System, Kunci Pertanian Modern
LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui UPT pelatihan yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan Integrated Farming System dan Smart Farming kepada 7 petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, 11-12 November 2025.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian terpadu dan smart farming adalah kunci untuk mewujudkan pertanian modern.
"Juga untuk meningkatkan produktivitas, mencapai swasembada pangan, dan menarik minat generasi muda untuk terlibat di sektor pertanian," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan sudah saatnya petani Indonesia maju di bidang pertanian.
"Saatnya pertanian maju melalui adopsi teknologi smart farming yang mengedepankan teknologi pertanian yang dapat mempermudah kegiatan usaha tani," kata Santi.
Kepada petugas dari Banggai, Widyaiswara BBPP Lembang menjelaskan materi tentang konsep pertanian terpadu dan smart farming.
Dijelaskan juga tentang teknologi pengolahan limbah di BBPP Lembang, menjadi produk seperti kom-mix hayati, pupuk organik cair, bioslurry, dan ecoenzyme.
Selanjutnya, peserta praktik membuat pupuk kompos dan dicampurkan dengan agens hayati trichoderma menjadi kom-mix hayati.
Petugas memberi penjelasan alat dan bahan yang diperlukan serta proses dan tahapan pembuatan hingga pupuk kompos jadi dan dapat diaplikasikan di tanaman.
Beranjak ke laboratorium agens hayati, widyaiswara dan petugas menjelaskan jenis-jenis agen hayati yaitu Trichoderma, beauveria bassiana dan perbanyakannya yang dilakukan di BBPP Lembang serta cara pengaplikasiannya pada tanaman agar efektif mencegah penyakit pada tanaman.
Ketujuh peserta magang juga berkesempatan mengelilingi lahan praktik Inkubator Agribisnis seluas 2,5 hektar. Diantara yang dikunjungi adalah screen house otomatis yang ditanami melon teknologi hidroponik sistem irigasi tetes dan screen house tanaman hias.
Saat melepas peserta, Rabu (12/11/2025), Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika kembali menyatakan komitmennya untuk membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan kompetensi SDM dibidang pertanian.
Hal ini diapresiasi oleh pemimpin rombongan, Alfiansyah, yang menyampaikan ucapan terima kasih telah diterima dengan baik untuk mempelajari integrated farming system dan smart farming di BBPP Lembang.
“Menjadi pengalaman baru mengikuti magang di sini. Pengetahuan yang kami peroleh sangat bermanfaat sekali terutama bisa praktik langsung membuat kompos yang dicampurkan dengan agens hayati trichoderma (kom-mix hayati),” ujarnya.
Alfiansyah bercerita bahwa selama ini hanya memahami teori saja yang diperoleh dari sosialisasi atau media sosial.
“Setelah langsung praktik pembuatan kom-mix hayati jadi memahami dan akan diimplementasikan agar bermanfaat untuk masyarakat petani dan kelompok tani di Kabupaten Banggai berkaitan dengan sistem keamanan pangan,” katanya.