Tingkatkan Kapasitas Petani Kabupaten Bandung Barat, UPT Pelatihan Kementan Berikan Konsultasi Gratis
BANDUNG BARAT – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui UPT Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, kembali menyelenggarakan Konsultasi Agribisnis Keliling (KAK), Kamis (26/06/2025).
Kali ini, konsultasi diadakan di Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, dan dihadiri sekitar 30 petani.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menjelaskan pentingnya pangan bagi manusia.
“Jika tidak ada pangan maka tidak ada kehidupan. Tanpa pangan, negara bisa bubar sehingga sangat penting kita jaga pangan,” katanya.
Mentan Amran juga mengingatkan cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan Indonesia.
“Perintah Bapak Presiden Prabowo, harus swasembada dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dan ini bisa kita rebut manakala kita semua saling bergandengan tangan,” ucapnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan hal terpenting untuk meningkatkan pertanian adalah dengan meningkatkan kualitas SDM.
“Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP juga terus mengupayakan peningkatan SDM bidang pertanian,” katanya.
Layanan konsultasi agribisnis merupakan salah satu Standar Pelayanan Publik BBPP Lembang. Sejak pertengahan tahun 2024, BBPP Lembang membangun dan mengembangkan inovasi pelayanan publik KAK.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan pihaknya membangun dan mengembangkan KAK karena berkomitmen kuat meningkatkan kompetensi SDM pertanian.
“Salah satu pelayanan publik yang kami laksanakan mendukung kompetensi SDM pertanian melalui Konsultasi Agribisnis Keliling. Ini upaya kami dalam pengembangan inkubator agribisnis sebagai pendukung penyelenggaraan pelatihan,” tutur Ajat.
Konsultasi dilaksanakan secara hybrid, baik secara online (daring) berbasis website dan whatsapp center dan secara offline (luring) datang langsung ke kantor dan KAK datang ke lokasi petani yang membutuhkan konsultasi tentang pertanian.
Kunjungan ke BP3K Cikalong Wetan merupakan kunjungan ke-8 dalam rangkaian KAK. BBPP Lembang bekerja sama dengan penyuluh setempat untuk mengundang para petani.
Kali ini konsultasi berjalan dalam bentuk diskusi. Dewi Padmisari, Sani Hanifah, dan Elvina Hadiani menjadi widyaiswara fasilitator. Konsultasi dimulai dengan materi ajar mengenai kinerja dalam pertanian.
“Yang membedakan petani Indonesia dengan petani dari negeri lain sebenarnya adalah efisiensi,” terang Dewi.
Ia kemudian menambahkan bahwa petani Indonesia seringkali terdistraksi ketika bekerja. “Namun dengan usaha, hal ini dapat dilalui,” tambahnya.
Ia mencontohkan bahwa petani di negeri Jepang menggunakan usaha yang lebih terfokus dalam bertani.
Mereka juga ditunjang oleh prasarana yang lebih baik dan benih berkualitas. Diantara ketiga elemen tersebut dapat memberikan hasil yang lebih baik jika disesuaikan satu sama lain.
Praktik juga diberikan sebagai materi konsultasi. Para petani kemudian diberikan cara sederhana untuk mengukur unsur hara dalam tanah.
Sani Hanifah kemudian membimbing mereka cara mengukur unsur hara dengan cara mengayak tanah dan menimbangnya. Selain itu tanah yang diukur juga disulut dengan spirtus dan api.
Selanjutnya konsultasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab berjalan aktif dengan pertanyaan demi pertanyaan dijawab.
“Kami juga menyediakan konsultasi online melalui website BBPP Lembang,” tutup para widyaiswara pada sesi konsultasi gratis kali itu.